Perusahaan berbasis Australia, Derlot meluncurkan bangku “Stump” yang 80% terbuat dari plastik daur ulang. Bangku berbentuk minimalis ini menjadi bukti bahwa plastik pascakonsumsi dapat didaur ulang menjadi barang yang antik.
Bangku Stump memiliki bentuk sederhana yang berdimensi dengan hasil akhir berbintik-bintik. Warnanya juga memiliki banyak kombinasi sehingga bisa menarik para konsumen untuk memilikinya. Selain itu, tampilan furnitur Stump juga bermakna “berani, minimalis, dan tidak rumit”. Material bangku terbuat dari plastik LDPE daur ulang pascaindustri. Inisiatif tersebut cocok bagi Sobat Greeners yang suka dengan perabotan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Siswa SMKN 1 Bontang Ciptakan Sabun dari Pakis Boston
Selain itu, potongan pada setiap plastik sebagai material juga memiliki warna yang beragam. Secara khusus, konsumen juga dapat memesan sesuai permintaan warna yang mereka inginkan.
Karya dari desainer asal Australia, Alexander Lotersztain ini telah memanfaatkan cacahan atau pelet dari plastik menjadi sebuah barang yang fungsional. Berkat kreativitasnya, Alexander tak hanya menciptakan bangku daur ulang saja. Dirinya merupakan pemilik Derlot, sebuah studio furnitur yang telah berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan.
Bangku Stump Miliki Desain seperti Teraso
Desain dari bangku Stump telah melahirkan sebuah warna baru dan berbeda dari bangku pada umumnya. Pola pada bangku ini sekilas mirip teraso yang terlihat lebih bertekstur dan berwarna.
Yanko Design melansir bahwa bangku ini adalah sebuah “interpretasi baru” bagi penggunanya. Mereka sekaligus bisa mengetahui tentang plastik daur ulang yang bisa menjadi barang yang cantik.
BACA JUGA: Biohybrid Microrobots Bisa Hilangkan Mikroplastik di Genangan Air
Dalam meluncurkan bangku ini, Derlot juga menandakan simbol komitmen untuk memproduksi barang yang berkelanjutan. Sampai saat ini, studio furnitur yang berdomisili di Australia tersebut terus menyeimbangkan keserbagunaan dan fungsionalitas dengan estetika modern untuk hidup serta bekerja. Mereka terus berupaya berinovasi dan mewujudkan produk dan solusi untuk dunia yang terus berkembang.
Tak hanya Derlot, kini banyak perusahaan lain yang sudah memulai langkahnya dalam berbisnis lebih berkelanjutan. Terutama, dalam perusahaan furnitur seperti Derlot, ada banyak peluang untuk memanfaatkan sampah pascakonsumsi untuk dijadikan sebuah kreativitas yang bermanfaat hingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia