Jatnika Nanggamiharja, Abah Bambu Indonesia

Reading time: 4 menit
abah bambu

Di kompleks Yayasan Bambu Indonesia yang ia dirikan, Jatnika menanam berbagai spesies bambu, salah satunya bambu hitam (Gigantochloa atroviolaceae). Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Sejuta Manfaat Bambu

Dari pengalamannya bergelut dengan bambu, Abah yakin ada berjuta manfaat dari tanaman yang tergolong rumput-rumputan ini. Bagi lingkungan, bambu dapat meredam panas bumi, menyuburkan tanah, menjernihkan air, penghasil oksigen yang baik, mengatasi longsor, dan mengatasi banjir.

Ia mengatakan kalau satu batang bambu berdiameter 8 sentimeter dan berat 1,2 kilogram bisa membantu dua orang untuk bernafas. Sedangkan satu rumpun yang berjumlah 300 batang bambu bisa menolong enam ratus orang untuk bernafas.

“Bambu juga tempat menyimpan air yang baik. Begitu hujan turun airnya bisa disimpan di batang bambu sebanyak 90% dan begitu musim kemarau bambu tersebut bisa mengeluarkan air, salah satunya sebagai oksigen. Serabut bambu juga berguna untuk menjernihkan air karena akarnya bisa menjalar hingga 50 meter,” terang Abah.

Selain bermanfaat bagi lingkungan, Abah juga mengingatkan kalau bambu juga pernah digunakan masyarakat Indonesia sebagai senjata untuk melawan penjajahan di bumi Indonesia. “Kalau kita tidak menanam bambu, berarti kita melupakan sejarah kita pernah merdeka oleh bambu runcing,” ujarnya.

Bambu juga bernilai ekonomi karena bisa dijadikan furnitur seperti kursi, tempat tidur, dan meja. “Pada tahun 1976 sampai 1981, bambu kebanyakan digunakan sebagai furnitur rumah tangga yang memiliki teknik dolos, artinya teknik bambu yang dilubangi dan dimasukkan bambu lainnya,” kata Abah.

Top