Jakarta (Greeners) – Hening Parlan, sosok perempuan yang tekun merangkul persatuan lintas agama untuk merawat bumi, meraih penghargaan Planet Award dari Kedutaan Inggris di Jakarta. Penghargaan ini menjadi buah dari inisiatif-inisiatifnya dalam mendorong keberlanjutan planet ini.
Pemberian penghargaan oleh Kedutaan Inggris ini dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia. Penghargaan untuk Hening Parlan sekaligus mewakili kerja sama terbaik antara Inggris dan Indonesia dalam bidang lingkungan.
Atas penghargaan Planet Award tersebut, Hening merasa sangat bersyukur. Bagi Hening, penghargaan ini bukan sekadar pengakuan pribadi, melainkan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi banyak pihak.
Ia mengungkapkan bahwa dedikasi itu tidak terlepas dari dukungan pegiat lingkungan dari Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan Green Faith Indonesia. Ketiga organisasi itu yang telah berjuang bersama dengannya dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama dan keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA: Monika Maritjie Kailey, Perempuan Penjaga Kekayaan Alam Kepulauan Aru
“Peran serta kita semua sangat penting. Tidak ada satu pihak pun yang dapat bekerja sendiri dalam menghadapi tantangan besar dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan,” ungkap Hening lewat keterangan tertulisnya.
Hening juga mengajak semua pihak untuk bergandeng tangan. Mulai dari lintas agama, budaya, dan sektor harus ikut menjaga serta melestarikan bumi ini demi generasi yang akan datang. Baginya, hanya dengan kebersamaan dan komitmen yang tulus dapat tercipta masa depan yang lebih baik bagi bumi dan masa depan.
Pemimpin Inspiratif
Sepanjang perjalanannya sebagai aktivis lingkungan, Hening dikenal luas atas kepemimpinannya yang menginspirasi dalam berbagai inisiatif lingkungan. Mulai dari menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kemudian, ia juga menjabat Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Sebagai seorang pemimpin, Hening telah berkontribusi besar dalam mendorong aksi-aksi keberlanjutan serta pengelolaan lingkungan yang menghargai keberagaman bersama organisasinya.
Ia juga menjadi penggagas berbagai gerakan penting, seperti Eco Jihad, Green ‘Aisyiyah, Membangun Kepentingan Keluarga dan Komunitas Menghadapi Pandemi Covid-19, serta Eco Bhinneka Muhammadiyah. Gerakan itu merupakan bagian dari Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA).
BACA JUGA: Laudato Si’ Indonesia Hidupkan Gerakan Lingkungan untuk Umat Katolik
Hening juga turut berkontribusi dalam Global Forum for Climate Movement yang membentuk Muhammadiyah Climate Center (MCC), serta inisiatif 1000 Cahaya bersama ViriyaENB.
Selain itu, ia saat ini juga sedang menjabat sebagai Koordinator Nasional GreenFaith Indonesia, sebuah gerakan lintas agama yang berkomitmen mengurangi dampak perubahan iklim sejak 2023. Sebelumnya, Hening sudah aktif menjadi anggota GreenFaith Internasional sejak 2018.
Bangun Perdamaian Lewat Lingkungan
Sebagai seorang perempuan yang memimpin berbagai program pelestarian lingkungan lintas agama, Hening telah menciptakan berbagai pendekatan baru dalam merawat bumi. Salah satunya adalah program Eco Bhinneka. Program tersebut mengusung konsep inovatif dalam membangun perdamaian melalui pengelolaan lingkungan dan keberagaman.
Kata “Eco” merujuk pada ekologi, yaitu interaksi makhluk hidup dengan sesamanya dan lingkungan sekitar. Sementara, “Bhinneka” mengandung makna dari semboyan nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Program ini telah sukses membangun kerukunan antar umat beragama di Indonesia dengan pendekatan berbasis lingkungan di empat provinsi yang memiliki latar belakang dan keyakinan yang berbeda. Mulai dari Pontianak (Kalimantan Barat), Ternate (Maluku Utara), Surakarta (Jawa Tengah), dan Banyuwangi (Jawa Timur).
Dedikasinya tak berhenti di situ. Sebagai Koordinator Program 1000 Cahaya, inisiatif Muhammadiyah untuk mendukung transisi energi, Hening telah mendorong penggunaan energi terbarukan di tempat-tempat pendidikan, ibadah, dan sosial, memperkuat gerakan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan semangat dan dedikasi yang tak tergoyahkan, Hening Parlan telah menjadi sosok perempuan yang menginspirasi banyak pihak dalam perjuangan menjaga keberlanjutan bumi. Ia telah membuktikan bahwa kolaborasi lintas agama dalam pelestarian lingkungan mampu menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis bagi generasi mendatang.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia