Vertikultur, Alternatif Berkebun Dengan Lahan Terbatas

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Memiliki lahan yang terbatas kini bukan lagi halangan bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam. Sistem vertikultur merupakan jawaban yang tepat untuk melakukan budidaya pertanian dengan lahan yang sempit.

Ketua Dreamdelion Sehat, Euis Ratna Sari, menjelaskan, vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik dalam ruang (indoor) maupun luar ruang (outdoor). Sistem budidaya pertanian ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

Euis menyontohkan, jika lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Vertikultur juga tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun juga merupakan sebuah ide yang akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun.

“Vertikultur ini tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan, bahkan bisa mendapatkan pemasukan tambahan,” jelas Euis saat melakukan kegiatan vertikultur bersama warga RW 008 di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta, Sabtu (15/11), kemarin.

Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Lebih lanjut ia menuturkan, kegiatan vertikultur yang dilakukan di Manggarai tersebut merupakan sebuah program kerjasama Dreamdelion dengan dosen arsitektur UI, Joko, yang pada awalnya hanya dilakukan di RW 04. Lalu pada perjalanannya, RW 04 merekomendasikan untuk melibatkan RW 08 hingga akhirnya dibuatlah instalasi vertikultur bersama warga dan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan dan Keluarga (PKK).

“Sejauh ini sudah ada kerjasama dengan pihak Lembaga Musyawarah Kelurahan Manggarai. Di RW 04 sudah dibikin dua instalasi dan di RW 08 ada tiga instalasi vertikultur,” tambahnya.

Ketua PKK RW 08, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Yeni Faisal pun menyambut baik kegiatan vertikultur ini. Menurutnya, kegiatan pertanian vertikultur ini merupakan langkah yang tepat bagi masyarakat RW 08 yang memiliki lahan terbatas. Bahkan, Yeni mengharapkan kegiatan ini bisa diikuti pula oleh seluruh warga di RW 08.

“Kami sangat mendukung. Harapannya, kegiatan ini bisa lebih berkembang lagi. Kami juga bisa mendapatkan income untuk pendapatan keluarga. Kalau bisa di rumah rumah juga,” tambahnya.

Founder Dreamdelion Indonesia, Alia Noor Anoviar, mengungkapkan, bahwa ada tiga divisi dari Dreamdelion yang dilakukan, seperti Dreamdelion Sehat, Dreamdelion Cerdas, dan Dreamdelion Kreatif. Untuk kegiatan vertikultur sendiri berada di bawah program dari Dreamdelion Sehat yang juga mengadakan kegiatan pendidikan kesehatan dan lingkungan serta gerakan masyarakat sehat.

“Untuk yang sehat dan kreatif, kami ada roadshow ke sekolah-sekolah. Kami juga ada taman bacaan untuk anak-anak. Lalu, ada juga pemberdayaan masyarakat dalam mendaur ulang sampah hingga menjadi kerajinan seperti tas dan lainnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Dreamdelion merupakan komunitas bisnis sosial yang memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Komunitas ini bekerja dengan mengembangkan berbagai komunitas lainnya di Jakarta dan beberapa daerah lainnya untuk membantu masyarakat mencapai hidup yang lebih baik dengan melatih dan memanfaatkan keterampilan masyarakat dalam berkarya.

(G09)

Top