Pelajar di Bogor Mengisi Waktu Belajar dengan Mendata Biodiversitas

Reading time: 2 menit
Pelajar di Bogor mengisi waktu belajar dengan mendata biodiversitas. Foto: Belantara Foundation
Pelajar di Bogor mengisi waktu belajar dengan mendata biodiversitas. Foto: Belantara Foundation

Jakarta (Greeners) – Pelajar SMA Negeri 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, mengisi kegiatan belajarnya dengan mendata biodiversitas pada Selasa (19/11). Dalam kegiatan ini, mereka mengamati dan mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan serta satwa liar di sekitar sekolahnya.

Kegiatan pendataan keanekaragaman hayati ini merupakan bagian dari implementasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi siswa tentang keanekaragaman hayati Indonesia di SMA Negeri 1 Sukaraja.

Sebanyak 87 siswa mengikuti kegiatan pengamatan biodiversitas ini. Mereka terbagi dalam 10 kelompok. Setiap kelompok memiliki seorang pendamping. Pendamping tersebut akan membantu siswa mengamati satwa serta mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar yang berhasil mereka temukan.

Pengamatan lapangan berlangsung selama beberapa jam di lingkungan sekolah. Mereka berhasil mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan. Di antaranya pohon rambutan, kersen, mangga, beringin, dan ketapang.

Selain itu, mereka juga menemukan beberapa jenis satwa burung, termasuk burung cucak kutilang, merbah cerukcuk, cabai jawa, bondol haji, walet linchi, dan burung gereja erasia. Tak ketinggalan, jenis kupu-kupu, bunglon, hingga tokek juga teridentifikasi.

BACA JUGA: Kolaborasi Multipihak Kunci Pelestarian Biodiversitas Indonesia

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan edukasi. Hal itu guna menumbuhkan kepedulian serta kecintaan siswa terhadap keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya akan manfaat.

“Siswa sekolah adalah generasi muda yang akan turut menentukan nasib biodiversitas negara kita. Oleh karenanya, kita perlu mulai mengenalkan keanekaragaman hayati mulai dari lingkungan sekolah mereka,” kata Dolly lewat keterangan tertulisnya, Kamis (21/11).

Melalui kegiatan ini, Dolly berharap dapat mengajak siswa untuk mendata, mengidentifikasi, dan mendokumentasikan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah mereka dengan cara yang menyenangkan.

Dengan mengenal biodiversitas di sekitar mereka, Dolly berharap rasa kepedulian dan kecintaan siswa terhadap alam akan tumbuh. Sehingga, nantinya mereka dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikannya.

Pelajar di Bogor mengisi waktu belajar dengan mendata biodiversitas. Foto: Belantara Foundation

Pelajar di Bogor mengisi waktu belajar dengan mendata biodiversitas. Foto: Belantara Foundation

Dorong Sekolah Manfaatkan Pekarangan

Kegiatan ini sekaligus memberikan inspirasi kepada guru, khususnya di SMA Negeri 1 Sukaraja. Hal ini mendorong mereka untuk memanfaatkan pekarangan sekolah sebagai laboratorium alam yang dapat menjadi sarana pembelajaran, khususnya di bidang biologi.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukaraja, Emi Rosmiami, mengapresiasi inisiatif Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam membangun literasi keanekaragaman hayati di kalangan pelajar.

Emi menegaskan bahwa kegiatan inspiratif seperti ini sangat penting. Kegiatan ini dapat mengajak siswa untuk mengoptimalkan kawasan ruang terbuka hijau di lingkungan sekolah sebagai sarana pendidikan yang interaktif.

BACA JUGA: Jangan Lupakan Peran Mikroorganisme di Alam

Salah satu peserta kegiatan, Cici Nurhikmah mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat baru, seru, dan menyenangkan baginya. Pengamatan ini juga memudahkan Cici dan teman-temannya dalam mengingat dan mengenal keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah. Sehingga, mereka dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikannya.

“Saya berharap pengamatan biodiversitas ini tidak berhenti sampai di sini dan dapat dilakukan secara berkelanjutan,” kata Cici.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top