
karhutla


Pakar menilai negara memerlukan metodologi dan pendekatan baru dalam menangani masalah restorasi ekologi alam, termasuk gambut.

Kebakaran hutan melepaskan gas metana, yakni gas rumah kaca yang 21 kali lebih beracun daripada karbon dioksida dan senyawa ini berbahaya bagi lapisan ozon.

Titik panas yang semakin bertambah di berbagai wilayah diketahui menjadi penyebab kebakaran terus berulang. Kerugian negara mencapai Rp221 triliun.

Keterbukaan dalam pendanaan merupakan salah satu hal penting untuk diketahui publik ke mana uang mereka diinvestasikan dan dipinjamkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat enam provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah membuat satuan tugas karhutla kesulitan mengakses wilayah yang terbakar.

Pada 2019, titik panas di Musi Banyuasin mencapai 3.613 buah. Kebakaran di lahan gambut tidak bisa dikendalikan karena dipengaruhi faktor wilayah.

Pandemi tak memadamkan ancaman karhutla. Di Sumatera Selatan, lahan gambut yang terbakar meningkat dari 2,071 hektare menjadi 136,875 hektare pada 2019.

Ibu Kota Baru yang direncanakan berlokasi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tidak luput dari potensi kebakaran hutan dan lahan.

Badan Restorasi Gambut mencatat tujuh faktor penyebab lahan gambut yang direstorasi kembali terbakar, mulai dari perubahan tata ruang hingga pemeliharaan.

Bank Dunia menghitung kerugian dari karhutla di tahun 2019. Menurut laporan Indonesia Economic Quarterly (IEQ) nilainya mencapai Rp 75 triliun.

Pemerintah menyusun program pencegahan kebakaran hutan dan lahan untuk tahun 2020. Program tersebut dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD.

Sebanyak 1.253 perusahaan patut bertanggung jawab terhadap pencemaran Particulate Matter 2.5 selama periode kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2019.