Basic Training Wanita & Gunung 1 Kampanyekan Pendakian yang Aman

Reading time: 2 menit
wanita & gunung
Foto: Wanita & Gunung

(Greeners) – “Basic Training I Wanita & Gunung” adalah salah satu program dari komunitas Wanita & Gunung (WG) yang bertujuan untuk mengampanyekan mengenai pendakian yang aman dan nyaman khususnya bagi wanita. Basic Tarining ini dilaksanakan pada tanggal 25-27 Maret 2017 di Gunung Merbabu, Jawa Tengah dan diikuti oleh 57 wanita (52 peserta dan 5 panitia), 17 orang tim support dari IDERU Jateng dan anggota lintas komunitas Yogyakarta.

Hera Herdiyanti selaku Project Officer Basic Training Wanita & Gunung 1 menyatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengkampanyekan perjalanan yang aman dan nyaman. “Mendaki Gunung bukan hal yang gampang, malah justru berat dan mahal. Maka dari itu diperlukan persiapan dasar pendakian (basic preparation),” jelas Hera seperti dinyatakan dalam surat elektroniknya kepada Greeners.

Menurut Hera, meningkatnya pendakian gunung di Indonesia saat ini ternyata belum diiringi dengan pengetahuan pendakian yang aman oleh para pendaki itu sendiri. “Banyak pendaki, khususnya wanita, kurang memiliki pengetahuan tentang pendakian itu sendiri. Banyak yang mengutamakan “nyaman” saat diperjalanan dibandingkan “aman.” Kelengkapan peralatan dan persiapan fisik sangat penting untuk mendukung perjalanan yang aman,” katanya.

Peserta basic training ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk didalamnya inner circle WG. Untuk persiapan, para peserta diarahkan untuk mulai berlatih fisik dan melengkapi peralatan pribadi pendakian sejak awal pendaftaran. Pada H-30, panitia memecah peserta menjadi tim-tim kecil untuk memudahkan mereka menyiapkan peralatan kelompok.

Pada kegiatan basic training yang disponsori oleh Eiger dan Uttara ini, para peserta diajak untuk belajar dan berbagi ilmu bersama dalam satu ruangan kelas sebelum melakukan pendakian. Materi yang diberikan adalah mengenai basic preparation yang disampaikan oleh Wanadri dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang disampaikan oleh DORAYAKI.

Pendakian dimulai pada tanggal 26 Maret pukul 08.00 WIB dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Angin kencang dan hujan mengiringi keberangkatan pendakian. Namun ditengah perjalanan, cuaca mulai membaik dan pendakian bisa dilakukan dengan lancar hingga semua peserta tiba di campsite (Sabana 1) tanpa kekurangan suatu apapun. Semangat yang luar biasa ditunjukan oleh seluruh peserta selama acara berlangsung. Hal itulah yang bisa membawa mereka berdiri di puncak Klenteng Songo tepat pada tanggal 27 Maret pukul 07.30 WIB.

“Secara pribadi, saya merasa cukup puas karena semua persiapan yang dilakukan terbayar oleh senyuman semua pihak yang terlibat. Hal yang paling membuat saya merinding sekaligus ikut terpacu adalah semangat serta antusiasme dari para peserta selama kegiatan. Cuaca yang kurang bersahabat di awal pendakian pun sama sekali tidak menyurutkan mereka. Salut,” pungkasnya.

Penulis: Renty Hutahaean

Top