Jelang HPSN 2025, Dusun Mojoroto Gresik Panen 160 Kg Kompos

Reading time: 2 menit
Jelang HPSN 2025, Dusun Mojoroto Gresik panen 160 Kg kompos. Foto: Ecoton
Jelang HPSN 2025, Dusun Mojoroto Gresik panen 160 Kg kompos. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Menjelang peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari mendatang, warga Dusun Mojoroto, Desa Balongpanggang, Kabupaten Gresik, telah menunjukkan pencapaiannya dalam pengelolaan sampah. Mereka berhasil memanen 160 kilogram kompos yang berasal dari sampah organik yang mereka kelola secara mandiri.

Selama lima tahun terakhir, kawasan ini berhasil mengelola sampah dengan pendekatan yang berkelanjutan. Warga Dusun Mojoroto secara aktif memilah sampah dari sumbernya dan mengolahnya menjadi kompos.

“Hari ini, kami memanen kompos dari sampah organik milik warga yang sudah kami masukkan ke dalam komposter tong. Ini juga menjadi fokus kami karena 57 persen jenis sampah adalah organik,” ungkap Ketua RT 01 RW 01 Dusun Mojoroto, Eka, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (10/2).

Setelah proses pengolahan selama lima bulan, hasil kompos yang kini siap untuk warga gunakan. Bagi Eka, hasil kompos ini sangat bermanfaat untuk ketahanan pangan.

BACA JUGA: Metode Takakura, Cara Tepat untuk Mengompos Sampah Organik

“Senang hari ini kami bisa panen 160 kilogram kompos bersama kader Bank Sampah Lingkungan Bersahabat dan kompos ini berasal dari sampah organik rumah tangga yang sudah terpilah sejak dari rumah. Sehingga, bisa kami gunakan sebagai nutrisi ketahanan pangan di kebun,” tambah Eka.

Eka menambahkan, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian program Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS). Program tersebut merupakan inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Gresik.

Ia berharap, jika lebih banyak kawasan dengan konsep zero waste seperti ini, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) akan semakin berkurang. Selain itu, pengelolaan sampah juga bisa menjadi lebih efektif.

Beri Keringanan Petugas Sampah

Petugas kebersihan Dusun Mojoroto, Saiful Anam, mengungkapkan bahwa dirinya merasakan keringanan dalam mengangkut sampah. Sebab, masyarakat setempat mulai memilah sampah secara mandiri.

β€œSejak sampah mereka pilah dari rumah, saya mengambil sampah yang sudah terpilah. Sebagian rumah tangga bahkan tidak menyerahkan sampah organik lagi, karena sudah mengolahnya sendiri melalui komposter bata terawang, komposter tong, dan komposter biopori yang ada di dekat rumah. Gerobak saya jadi lebih ringan,” jelas Saiful.

Peringati HPSN 2025 di Delapan Titik

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) akan menyelenggarakan peringatan HPSN ini mulai pada Februari hingga Maret 2025. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini HPSN akan terlaksana di delapan lokasi berbeda.

Hal itu untuk membangun semangat bersama dalam menyelesaikan masalah sampah. Dengan tema β€œKolaborasi untuk Indonesia Bersih,” kegiatan HPSN 2025 akan berfokus pada upaya pengelolaan sampah yang dapat berkontribusi nyata dalam mencapai target pengelolaan sampah secara nasional.

BACA JUGA: Eco Enzyme Jadikan Sampah Organik Bermanfaat

Rangkaian kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta elemen masyarakat. Sebanyak delapan Aksi Peduli Sampah Nasional (Asta) 2025 akan terselenggara di berbagai lokasi. Di antaranya pantai, gunung, mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus.

Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama KLH/BPLH Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, HPSN merupakan kegiatan konkret yang bertujuan untuk menangani sampah secara serius, mulai dari hulu hingga hilir.

β€œKegiatan yang kita lakukan nanti bukanlah kegiatan besar-besaran yang sekadar perayaan, karena HPSN bukan untuk merayakan, tetapi untuk memperingati. Ini adalah peringatan atas peristiwa kritis terkait sampah yang sering terabaikan,” kata Vivien di Jakarta, Senin (3/2).

KLH/BPLH memilih delapan lokasi strategis untuk mengingatkan masyarakat bahwa pengelolaan sampah adalah cita-cita besar yang harus terwujud. Ia berharap peringatan HPSN ini dapat memperkuat upaya-upaya dalam pengelolaan sampah di berbagai sektor. Hal itu baik di level pemerintah pusat, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, mitra, NGO, aktivis, hingga komunitas.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top