Konservasi Plasma Nutfah, Warga Sukabumi Tanam 200 Varietas Pisang

Reading time: 2 menit
Konservasi plasma nutfah sekaligus menanam ratusan varietas pisang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Sukabumi. Foto: FMIPA UI

Jakarta (Greeners) – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gandasoli, Sukabumi, Jawa Barat. Pengabdian masyarakat ini mengajak masyarakat melestarikan biodiversitas hayati, khususnya tumbuhan dari kelompok pisang-pisangan. Caranya dengan menanam ratusan varietas pisang.

Pengabdian masyarakat ini mengusung tema Pengembangan Arboretum Musabotanica Sebagai Media Konservasi Plasma Nutfah. Dalam kegiatan ini UI mendapat dukungan dari Yayasan Pandu Cendekia dan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI).

“Kami harapkan, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan sektor perekonomian masyarakat sekaligus menjadi kawasan wisata cagar alam di Desa Gandasoli,” ujar Retno Lestari, salah satu dosen pembimbing tim.

Gandasoli merupakan desa dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Desa ini memiliki berbagai komoditas pertanian yang menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat. Berlokasi di Kecamatan Cikakak, Sukabumi, Desa Gandasoli memiliki lahan yang subur dan wilayah yang strategis untuk mengembangkan berbagai varietas tanaman pisang-pisangan.

Peluang inilah yang kemudian tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI manfaatkan untuk membantu mengakselerasi pengembangan komoditas pisang di desa tersebut.

Pengembangan varietas pisang Arboretum Musabotanica merupakan salah satu bentuk upaya konservasi plasma nutfah untuk mempertahankan dan mengembangkan varietas-varietas pisang terbaik di Indonesia.

Tanam 200 Tunas Pohon Pisang dari Berbagai Varietas

Tim FMIPA UI mengindentifikasi koleksi berbagai tunas pisang berkualitas sebelum memulai kegiatan ini. Selanjutnya bersama masyarakat membersihkan lahan. Setelah itu barulah penyerahan tunas pisang untuk langsung masyarakat tanam.

Setelah itu, tim dan masyarakat menanam sekitar 200 tunas pohon pisang. Ratusan pohon pisang ini berasal dari berbagai varietas, seperti pisang kepok, pisang raja dan pisang tanduk.

Kegiatan penanaman juga tim iringi dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan lubang tanam kepada petani setempat. “Lubang tanam yang baik harus memerhatikan aspek komposisi pupuk, besar lubang dan jarak antar tanaman,” ungkap Pemimpin instruktur dan sosialisasi penanaman pisang, Somali. Menurutnya, hal tersebut penting untuk membantu agar pisang dapat tumbuh dengan baik.

Petani dan warga desa setempat menyambut baik kegiatan penanaman ini. “Kami mengapresiasi gerakan FMIPA UI yang turut berkontribusi dalam mengembangkan komoditas pisang di Desa Gandasoli,” ucap Kepala Desa Gandasoli, Saeban.

Ia berharap melalui kegiatan ini, Desa Gandasoli dapat menjadi daerah penghasil komoditas pisang terbaik di Indonesia sekaligus menjadi wilayah konservasi pelestarian plasma nutfah. Tim pengabdian masyarakat FMIPA UI terdiri atas enam mahasiswa dan lima perwakilan dari Yayasan Pandu Cendekia bersama-sama dengan masyarakat.

Penulis : Ari Rikin

Top