Lomba Mulung Ciliwung, Aksi Nyata Pengelolaan Sungai Ciliwung

Reading time: 2 menit
Foto: dok. Lomba Mulung Ciliwung

Bogor (Greeners) – Pada hari jadi Bogor ke-533, Bima Arya selaku Wali Kota Bogor memberikan sambutan dalam Lomba Mulung Ciliwung yang diadakan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) di Balaikota Bogor, Sabtu (30/5). Acara ini diikuti oleh 13 kelurahan yang ada di sepanjang jalur Sungai Ciliwung, mulai dari hulu di Katulampa sampai Kelurahan Sukasari.

Bima Arya menegaskan dalam sambutannya, bahwa kebersihan Sungai Ciliwung merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh masyarakat. Tak lupa, ia pun mengapresiasi KPC karena telah fokus melaksanakan acara tahunan ini sejak 2008.

“Kalau pemerintah kota saja tidak sanggup karena tenaganya terbatas oleh sebab itu harus didorong oleh partisipasi warga. Dan yang membuat saya terharu juga ternyata tidak hanya warga dari kota Bogor yang berpartisipasi, karena Ciliwung ini mengaliri Kabupaten Bogor, Kota Bogor sampai Depok. Jadi, ini tanggung jawab kita semua,” ujarnya pada saat memberikan sambutan.

Menurutnya, penataan Sungai Ciliwung dibutuhkan untuk membangkitkan kesadaran warga Bogor agar mau bergerak untuk menata serta mengelola bibir Sungai Ciliwung. Selain itu, ia juga berharap agar kerjasama ini pun tidak hanya melibatkan pemerintah kota namun sampai pada tingkat propinsi.

“Yang saya lihat, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlangsungan Sungai Ciliwung ini adalah teman-teman komunitas dan masyarakat,” katanya.

Foto: dok. Lomba Mulung Ciliwung

Foto: dok. Lomba Mulung Ciliwung

Senada dengan Wali Kota, Anggit Saranta selaku panitia pun mengatakan bahwa Lomba Mulung Ciliwung ini sebagai salah satu strategi untuk menyadarkan masyarakat untuk peduli terhadap Sungai Ciliwung. Menurut Anggit, ide diadakannya lomba ini setiap tahun adalah karena banyaknya persepsi miring terkait sampah yang berada di Sungai Ciliwung ini sehingga tidak bisa diangkut lagi.

“Faktanya, dari apa yang KPC lakukan dengan mengajak warga untuk berpartisipasi, ribuan sampah dapat diangkut dari sungai, bahkan sampah yang sudah bertahun-tahun (menumpuk) karena tidak dapat terurai masih bisa diangkut,” ujarnya.

Ditambahkan pula oleh Putri Cantika selaku panitia Lomba Mulung Ciliwung, bahwa Sungai Ciliwung menjadi tujuan utama dari komunitas ini karena ekosistem di sepanjang sungai ini masih dalam kondisi yang baik dan harus diselamatkan dari kerusakan. Menurutnya, sudah saatnya masyarakat Kota Bogor membuka mata untuk sama-sama menjaga sungai karena bermanfaat untuk keberlangsungan hidup di masa depan.

“Pengelolaan sampah dan pengelolaan sungai ini ditujukan agar kita dapat memaknai sungai sebagai sumber kehidupan dan sumber air. Dulu sungai begitu dipuja, hingga pada akhirnya segala pembangunan mengarah ke darat yang membuat orang mulai mengubah paradigmanya terhadap sungai sehingga sekarang sungai hanya dianggap sebagai muka belakang saja,” ujarnya.

Untuk diketahui, tertulis pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011, Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 dan Perda Nomor 15 Tahun 2012 menjelaskan bahwa keterlibatan partisipasi masyarakat yang paling nyata adalah gerakan peduli sungai dan pencegahan pencemaran sungai yang dilakukan oleh masyarakat. Dari perda di atas, Pemkot Bogor meminta kepada KPC agar menjadikan acara “Lomba Mulung Ciliwung” sebagai agenda rutin yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Penulis : Gloria Safira

Top