LTKL Bakal Kawal Pemda Dukung Usaha Berbasis Alam

Reading time: 3 menit
LTKL akan dukung pemerintah untuk mewujudkan usaha berbasis alam. Foto: LTKL
LTKL akan dukung pemerintah untuk mewujudkan usaha berbasis alam. Foto: LTKL

Jakarta (Greeners) –  Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berencana untuk mengawal komitmen terhadap visi dan misi ekonomi lestari di tingkat pemerintah daerah (Pemda). Lewat Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), LTKL akan dukung pemerintah untuk mewujudkan usaha berbasis alam.

LTKL akan mendukung melalui dokumen perencanaan daerah dan payung kebijakan untuk pendekatan pembangunan lestari dalam peraturan daerah. Mereka juga bakal bangun kolaborasi program lintas dinas untuk seluruh kabupaten anggota.

Ada sejumlah strategi yang akan LTKL terapkan, di antaranya memperkuat kelembagaan dinas dan kelembagaan multipihak di kabupaten. Hal itu baik dari sisi kapasitas lembaga, kewenangan, maupun sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu, KEM yang menjadi bagian ekosistem LTKL berfungsi sebagai katalisator untuk menjembatani kemitraan strategis antarpemangku kepentingan di sektor ekonomi hijau. Termasuk pelaku bisnis, investor, pemerintah, dan mitra pembangunan. Pihak tersebut mengharapkan pemerintah nasional dan daerah untuk memiliki agenda mewujudkan usaha berwawasan ekonomi restoratif dalam program kerja ke depannya.

BACA JUGA: LTKL Pamerkan Produk UMKM Berbasis Alam di APN 2023

Misalnya, Java Kirana, pelaku usaha komoditas kopi dalam jejaring KEM yang menitikberatkan kesejahteraan petani dan lingkungan. Salah satu pelaku usaha ini berkomitmen untuk berinvestasi dalam membangun sarana pemrosesan pascapanen dan pendampingan di Kabupaten Sigi.

“Awalnya, kami hanya mendampingi petani di area perkebunan kopi di kawasan Kabupaten Bogor agar mereka lebih sejahtera. Sekarang, dengan bekerja sama dengan KEM, kami dapat membantu lebih banyak petani di daerah-daerah yang memiliki potensi,” ujar Co-Founder Java Kirana, Noverian Aditya lewat keterangan tertulisnya.

Selain itu, pihaknya melakukan berbagai program peningkatan kapasitas dan business matching. KEM juga memberikan ruang bagi pelaku usaha berbasis alam untuk terus tumbuh melalui pendanaan hijau.

LTKL akan dukung pemerintah untuk mewujudkan usaha berbasis alam. Foto: LTKL

LTKL akan dukung pemerintah untuk mewujudkan usaha berbasis alam. Foto: LTKL

LTKL Dorong Inovasi Berbasis Alam

LTKL yang mandatnya akan berakhir pada tahun 2030, telah menjalankan sejumlah inisiatif untuk mendorong inovasi berbasis alam. Mereka juga telah membuka potensi agar pelaku usaha hijau di tingkat lokal dapat melakukan penetrasi ke pasar global.

Sejauh ini, setidaknya ada 21 komoditas berbasis inovasi alam di dalam ekosistem kabupaten mitra LTKL. Di antaranya, PT Alam Siak Lestari dan PT Semesta Sintang Lestari yang menghadirkan portfolio ‘HEAL Fisheries’, komoditas ekstrak albumin hasil budi daya ikan gabus dan toman di lahan gambut di Kabupaten Siak dan Sintang.

Diperkirakan, nilai pasar global untuk produk ekstrak albumin mencapai US$ 4,25 miliar pada tahun 2021. Bahkan, bisa bertumbuh hingga US$ 9,6 miliar pada tahun 2028.

BACA JUGA: LTKL Dukung Pengadaan Barang dan Jasa Berkelanjutan

“Inovasi berbasis alam adalah komponen krusial di dalam ekonomi lestari dan berperan penting dalam perjalanan Indonesia, terutama menuju pembangunan berkelanjutan pesat. Pembangunan tersebut tidak bergantung pada eksploitasi sumber daya alam dan sekaligus mengurangi emisi karbon,” ujar Ketua Dewan Pengurus KEM, Gita Syahrani.

Gita menambahkan, inovasi berbasis alam dapat membantu negara ini menggapai berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Misalnya, ketahanan terhadap perubahan iklim dan risiko bencana alam, kemakmuran ekonomi dan sosial, serta ketahanan pangan, air, dan kesehatan.

67 Bisnis Sudah Memulai Praktik Ramah Lingkungan

Dari sisi pengembangan bisnis, tercatat sebanyak 67 entitas bisnis di Kabupaten LTKL telah memulai praktik bisnis lestari yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Hal itu terwujud melalui sejumlah program inkubasi usaha lestari seperti KUBISA, IMPULS, GIAT, SELARAS, dan Samudra Bekudong’k.

Melalui pendampingan inkubasi ini, telah lahir entitas bisnis lestari seperti PT Alam Siak Lestari yang telah menghasilkan potensi perlindungan 76.744 hektare lahan gambut di 3 desa di Kabupaten Siak. Selain itu, terdapat 40 produk inovasi berbasis alam di 9 kabupaten mitra yang telah dikembangkan per akhir tahun 2023. Produk-produk inovatif berbasis bioekonomi tersebut mencakup sektor agroforestri, aquaculture, bambu, kopi, cokelat, dan kelapa.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top