LTKL Pamerkan Produk UMKM Berbasis Alam di APN 2023

Reading time: 3 menit
memamerkan produk unggulan kabupaten dari berbagai UMKM berbasis alam. Foto: LTKL
memamerkan produk unggulan kabupaten dari berbagai UMKM berbasis alam. Foto: LTKL

Jakarta (Greeners) – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Procurement Network (APN) 2023 kembali digelar. Dalam kegiatan ini, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) ikut memamerkan produk unggulan kabupaten dari berbagai UMKM berbasis alam.

APN 2023 merupakan sebuah kegiatan besar yang mempertemukan produsen barang dan jasa dengan pengguna anggaran atau end user. Perhelatan keempat ini terlaksana selama dua hari pada 27-28 November 2023 di Hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta. Tahun ini, APN 2023 mengusung tema “Produk Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri”.

Selain itu, LTKL juga ingin menyebarkan soal rantai pasok lestari dengan berbagi pembelajaran dan pengetahuan melalui serangkaian diskusi. Salah satunya adalah Lingkar Cerita, sebuah gelar wicara intim yang ada di booth LTKL. Lingkar Cerita merupakan ruang terbuka bagi siapa saja untuk berdialog serta membagikan pengalaman yang relevan dengan topik.

BACA JUGA: LTKL Kenalkan Eco Fashion Lewat Berkain Bahan Alam

“LTKL melihat keberadaan APKASI Procurement Network: Expo and Forum merupakan acara yang sangat strategis dan sejalan dengan semangat pengadaan barang dan jasa berbasis lokal. Kemudian, ajang ini juga untuk mendorong pengadaan yang ramah lingkungan dan ramah sosial,” ungkap Kepala Sekretariat LTKL, Ristika Putri Istanti melalui keterangan rilisnya.

Sebagai bagian dari kaukus APKASI, LTKL berupaya untuk terus mendorong resep ekonomi lestari seluas mungkin. Termasuk dalam konteks pengadaan barang dan jasa. Hal itu melibatkan pemerintah kabupaten dan nasional, serta para pelaku usaha UMKM, yang menjadi mesin penggerak di daerah.

“Sejalan dengan hal tersebut, melalui pengadaan barang dan jasa berkelanjutan ini dapat membantu capaian target nasional. Terutama dalam serapan penggunaan produk dalam negeri dan berbasis alam,” lanjut Ristika.

memamerkan produk unggulan kabupaten dari berbagai UMKM berbasis alam. Foto: LTKL

memamerkan produk unggulan kabupaten dari berbagai UMKM berbasis alam. Foto: LTKL

SELARAS Ikut Meningkatkan UMKM Lokal

Sementara itu, lingkar cerita juga mengambil topik pentingnya peran orang muda untuk memajukan UMKM lokal. Khususnya keterlibatan UMKM berbasis alam dalam pengadaan barang dan jasa. Salah satu contoh kiprah orang muda di kabupaten anggota LTKL, serupa dengan Sentra Ekonomi Lestari Serasan Sekate (SELARAS). Dalam hal ini, SELARAS mendorong peningkatan kapasitas UMKM dengan berkolaborasi.

SELARAS merupakan wadah orang muda di Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka berperan aktif dalam mewujudkan ekonomi lestari di daerah melalui kegiatan inkubasi UMKM produk lokal berbasis alam. Kemudian, ada pula pendampingan dan fasilitasi peningkatan kapasitas pengelolaan UMKM, produksi, hingga pemasaran.

BACA JUGA: Eco Fashion ala Berkain dapat Hindari Kerusakan Lingkungan

“Pengadaan barang dan jasa berkelanjutan, memberikan pemaknaan yang jelas mengenai aspek yang perlu dapat perhatian, terutama aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Salah satu produk lokal lestari UMKM berbasis alam adalah Gambo Muba. Kelompok masyarakat Desa Toman di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin yang mengembangkan produk ini. Mereka adalah sentra petani gambir di Sumatera Selatan,” ujar Galeri Surya Gambo sekaligus Anggota SELARAS, Sandy Surya.

Banyak Orang Muda Tertarik Menggeluti UMKM

Senada dengan Sandy, perwakilan orang muda dari Kabupaten Sanggau, Akhmad Rizaldi yang menyatakan banyak orang muda tertarik menggeluti sektor UMKM.

Aldi yang merupakan bagian dari sentra inkubasi UMKM (Samudra Bekudonk) menambahkan, ketertarikan itu dilakukan anak muda baik sebagai enabler maupun sebagai pelaku usahanya sendiri. Kemudian, keterlibatannya juga perlu dilakukan dari hulu ke hilir. Mulai dari budidaya dan pengolahan bahan berbasis alam, pengembangan riset produk, dan pengelolaan bisnisnya sampai dengan pemasaran serta distribusinya.

“Kami dari Samudra Bekudonk percaya bahwa sektor UMKM, memberikan ruang dan membuka kesempatan bagi orang muda untuk berkarya membangun ekonomi berbasis komunitas. Hal itu, sambil memastikan bahwa produk-produk yang kami hasilkan dari proses inkubasi di Sanggau. Sehingga, dapat berkontribusi pada perlindungan hutan dan gambut kami, menjaga ruang hidup di kampung halaman kami serta dapat dikenal lebih luas,” ujar Aldi.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top