Mahasiswa KKN UGM Tanam Mangrove di Buton Tengah Sulteng

Reading time: 2 menit
Mahasiswa KKN UGM menanam mangrove di Buton Tengah Sulteng. Foto: Berita UGM
Mahasiswa KKN UGM menanam mangrove di Buton Tengah Sulteng. Foto: Berita UGM

Jakarta (Greeners) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menanam mangrove di pesisir Desa Terapung, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, pada Minggu, 26 Januari 2025. Aksi ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Salah satu anggota tim KKN-PPM UGM dari klaster Agrokompleks, Fauzan Aldi menjelaskan, hasil observasi tim menunjukkan kondisi mangrove di pesisir Desa Terapung menghadapi tantangan serius. Selain itu, juga berpotensi mengalami degradasi lingkungan. Meskipun sebelumnya sudah ada penanaman mangrove oleh berbagai pihak, banyak tanaman yang tidak bertahan hidup.

“Banyak tanaman tidak bertahan karena metode yang kurang tepat, seperti polybag yang tertinggal di dalam tanaman. Akibatnya, banyak tanaman mangrove gagal tumbuh dan rusak,” kata Fauzan dilansir Berita UGM.

BACA JUGA: Guru Besar UGM: Perluasan Sawit Ancam Kelestarian Hutan

Untuk kegiatan kali ini, tim mahasiswa KKN-PPM UGM mengganti tanaman mangrove yang rusak dan menambahkan bibit baru dengan pendekatan yang lebih terencana. Penanaman ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan ekosistem pesisir, melainkan juga dapat melindungi wilayah tersebut dari ancaman abrasi.

Kolaborasi Penanaman

Penanaman mangrove ini hasil kolaborasi tim KKN Universitas Gadjah Mada (UGM), tim KKN Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), dan masyarakat setempat. Selain itu, tokoh lokal Desa Terapung yang juga seorang peneliti dan ahli botani, Arman, turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurut Fauzan, kehadiran Arman sangat masyarakat harapkan. Arman memberikan dukungan langsung sekaligus arahan teknis dalam proses penanaman mangrove.

“Tentu saja kehadiran beliau untuk memberikan panduan bagi kami dalam proses penanaman mangrove agar lebih efektif dan berkelanjutan,” tambah Fauzan.

Fauzan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga, khususnya generasi muda. Anak-anak Desa Terapung yang ikut serta dalam kegiatan penanaman mangrove mendapatkan edukasi langsung mengenai pentingnya menjaga ekosistem pesisir untuk masa depan.

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Bersih-bersih Pantai Baru

”Kami memastikan semua bibit ditanam tanpa polybag, dan area tanam disesuaikan dengan karakteristik lingkungan pesisir setempat,” ucap Fauzan Aldi.

Arman mengapresiasi langkah dari mahasiswa KKN-PPM UGM. Ia mengucapkan terima kasih kepada tim KKN Universitas Muhammadiyah Buton yang juga turut berpartisipasi. Arman juga percaya bahwa kegiatan ini akan meninggalkan jejak positif bagi Desa Terapung.

“Kegiatan ini akan menjadi prasasti. Lima hingga 10 tahun ke depan, mangrove yang kita tanam hari ini akan menjadi rumah bagi berbagai biota laut di Desa Terapung,” ujar Arman.

Dengan optimisme yang tinggi, Arman berharap penanaman mangrove ini menjadi langkah awal dalam membangun sistem ketahanan lingkungan berbasis komunitas di Desa Terapung. Ia juga berharap agar masyarakat dapat menerapkan cara ini sebagai model di wilayah pesisir lainnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top