Nina Kembali Surati Jokowi, Kali Ini Terkait Kemasan Plastik

Reading time: 2 menit
Nina kirim surat ke Jokowi. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Siswi sekaligus pegiat lingkungan cilik asal Gresik, Jawa Timur, Aeshnina Azzahra mengirimkan surat kepada Jokowi terkait usulan kantin sekolah bebas kemasan plastik sekali pakai.

Anak perempuan yang akrab disapa Nina ini mengirim langsung surat tersebut ke Jakarta. Selain pada Jokowi, Nina juga mengirimkan surat kepada Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Gedung Utama Manggala Wanabakti. Serta ke Kantor Kementerian Sekretariat Negara awal Februari lalu.

Penggunaan plastik sekali pakai sangat berbahaya bagi lingkungan, meski terdapat peraturan pelarangan penggunaan plastik. Namun hal itu hanya berlaku pada swalayan saja dan belum menjangkau tempat lainnya seperti pasar tradisional dan sekolah.

Sebagai siswi, tentu hal ini menjadi concern bagi Nina untuk mewujudkan kantin sekolah yang lebih sehat dan bebas kemasan plastik. Kondisi ini mendorong Nina untuk menuliskan surat dan mengirimkan langsung pada Presiden Jokowi dan KLHK.

“Sebelumnya saya sudah berkirim surat kepada Presiden namun belum ada respon. Maka hari ini saya ingin kirim langsung surat permohonan tentang kantin sehat ke Jakarta,” ungkap Nina dalam keterangannya.

Nina mengirim suratnya secara langsung ke presiden. Foto: Ecoton

Hampir 22.000 Orang Dukung Nina Lewat Petisi

Lebih lanjut, siswi Madrasah Aliyah Bilingual Pesantren Al Amanah Sidoarjo, Jawa Timur ini menjelaskan, kantin sekolah seharusnya menyediakan makanan sehat alami yang tidak menggunakan kemasan plastik.

Karena itu untuk mendukung aksinya, sejak 2019 Nina juga telah membuat petisi kurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah. Hingga saat ini petisi tersebut sudah mendapat dukungan kurang lebih sebanyak 22.109 orang.

“Sejak 2021 saya telah membuat petisi meminta Menteri Pendidikan untuk membuat peraturan mewajibkan kantin sekolah bebas plastik dan telah ditandatangani lebih dari 22.000 orang,“ ucap Nina.

Ia juga menjelaskan masih banyak sampah yang masyarakat bakar di area sekolah sehingga berdampak pada kesehatan lingkungan. Padahal, sekolah seharusnya melindungi siswa untuk tidak menghirup udara beracun dan partikel mikroplastik yang membahayakan kesehatan.

Selain masih maraknya penggunaan plastik, Nina juga memperjuangkan agar kantin sehat dapat terealisasikan. Menurutnya saat ini banyak makanan dengan kandungan gula yang tinggi beredar di kantin-kantin sekolah.

Bahkan, Direktur Utama Badan Penyelanggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron menjelaskan, pasien anak yang menderita diabetes meningkat pesat sebanyak 1.000 kasus pada 2022 daripada tahun 2018.

“Melalui kantin sehat, saya ingin anak-anak terbebas dari makanan berplastik dan berpemanis sintetis yang ancam kesehatan anak” imbuhnya.

Selain ke presiden, Nina juga ke KLHK untuk menyampaikan suratnya. Foto: Ecoton

Permintaan Nina pada Presiden dan Menteri LHK Soal Kemasan Plastik

Dalam suratnya, Nina memiliki beberapa usulan dan permintaan terbaru kepada Presiden dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK). Ia meminta perhatian serius terkait pemulihan dan pencegahan pencemaran plastik yang dapat mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup generasi muda Indonesia.

Lalu yang kedua, ia mengusulkan kantin sekolah menyediakan makanan sehat agar anak-anak terhindar dari makanan yang berpengawet, mengandung perasa dan pemanis buatan. Serta terhindari dari penyakit diabetes melitus dan terbebas dari pencemaran racun plastik dan mikroplastik.

Penulis: Zahra Shafira

Editor : Ari Rikin

Top