Mengenal Burung Migrasi Bersama Kelompok Pemerhati Burung Jakarta

Reading time: 2 menit
Seminar Hari Migrasi Burung Sedunia 2016 bertajuk “Stop The Illegal Killing Taking and Trade of Migration Birds” berlangsung di Universitas Indonesia, Sabtu (07/05). Foto: greeners.co/Ahmad Baihaqi (Indonesia Wildlife Photography)

Perdagangan ilegal satwa liar masih terus terjadi di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Keberadaan berbagai jenis satwa liar di alam termasuk burung saat ini jumlahnya menurun drastis seiring pertambahan jumlah satwa yang diperdagangkan. Hal ini menjadi salah satu ancaman di dunia konservasi satwa karena akan merugikan baik dari segi lingkungan maupun kekayaan biodiversitas di suatu wilayah.

Untuk mengurangi ancaman terhadap satwa liar termasuk burung, perlu dilakukan sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan burung migran di alam.

Maka dari itu, beberapa kelompok pemerhati burung di Jakarta diantaranya Burung Nusantara, BBC Ardea Fakultas Biologi Universitas Nasional, Kelompok Pengamat Burung Nycticorax Universitas Negeri Jakarta, KSHL Comata Universitas Indonesia, Kelompok Pengamat Burung Nectarinia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah menyelenggarakan seminar bertajuk “Stop The Illegal Killing Taking and Trade of Migration Birds” pada hari Sabtu (07/05) di Universitas Indonesia.

Roliska Virgo Dinanti selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi terkini terkait perdagangan dan perburuan avifauna di Indonesia, khususnya jenis-jenis burung migrasi.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk mengenal burung yang ada di Indonesia, termasuk jenis-jenis burung migrasi. Jika sudah mengenal, muncul kesadaran untuk peduli terhadap keberadaan jenis-jenis burung tersebut,” katanya.

Hadir sebagai narasumber antara lain Nurul Laksmi Winarni dari Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia, Dwi Adhiasto dari Wildlife Crime Unit Wildlife Conservation Society – Indonesian Program, Gunawan dari Yayasan Konservasi Elang Indonesia, dan Yus Rusila Noor dari Wetland International-Indonesian Program. Presentasi dari keempat narasumber dilakukan secara panel dan dipandu oleh Rudyanto dari Burung Nusantara.

Hari Migrasi Burung Sedunia merupakan agenda rutin berupa kampanye untuk meningkatkan kesadaran secara global dengan tujuan memberikan perlindungan burung migran dan habitatnya. Kegiatan ini berlangsung setiap bulan Mei pada minggu kedua yang dimulai sejak tahun 2006 oleh African-Eurasian Migratory Waterbird Agreement (AEWA) yang bekerjasama dengan Convention of Migratory Species of Wild Animals (CMS).

Penulis: Ahmad Baihaqi/Indonesia Wildlife Photography

Top