Mowilex Tanam 25.000 Pohon Bakau di Kalimantan Barat

Reading time: 2 menit
PT Mowilex Indonesia (Mowilex) menanam 25.000 pohon bakau di Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Foto: Mowilex
PT Mowilex Indonesia (Mowilex) menanam 25.000 pohon bakau di Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Foto: Mowilex

Jakarta (Greeners) – Produsen cat dan pelapis kayu di Indonesia PT Mowilex Indonesia (Mowilex) menanam 25.000 pohon bakau di Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Proyek yang selesai pada bulan Oktober ini merupakan dukungan terhadap upaya pelopor lingkungan setempat, Rudi Hartono.

Selain itu, kegiatan ini juga bagian dari komitmen keberlanjutan Mowilex untuk menanam 50.000 pohon. Sebagai pelopor, Rudi Hartono telah mengubah perilaku masyarakat yang awalnya menebang mangrove pada desa mereka.

Rudi memberikan edukasi secara terus-menerus pada masyarakat. Selain itu, ada hasil ekonomi dari menjaga dan menanam mangrove sejak tahun 2017. Atas usahanya tersebut, ia memenangkan Penghargaan Kalpataru 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

BACA JUGA: Ekowisata Hiu Paus di Sumbawa Bernilai Ekonomi Tinggi

Para peneliti memperkirakan setidaknya 35% hutan bakau di dunia telah hilang antara tahun 1980 dan 2000, termasuk di sepanjang Sungai Kapa di Kalimantan Barat. Beberapa pohon tersebut ditebang untuk dijadikan tambak udang, dan sebagian lain untuk bahan bangunan atau briket arang.

“Desa Sungai Kupah sangat berterima kasih atas dukungan Mowilex untuk menanam 25.000 bibit bakau. Ini adalah investasi untuk menyelamatkan lingkungan. Ini juga jadi sumber pendapatan masyarakat, seperti penjualan bibit bakau dan sabun yang terbuat dari bakau. Lalu, hasil alam seperti udang, kepiting, dan ikan, yang dapat masyarakat menjadi keripik,” kata Hartono melalui keterangan rilis.

PT Mowilex Indonesia (Mowilex) menanam 25.000 pohon bakau di Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Foto: Freepik

PT Mowilex Indonesia (Mowilex) menanam 25.000 pohon bakau di Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Foto: Freepik

Mowilex Berkomitmen Menanam Pohon untuk Kurangi Karbon

Penanaman 25.000 bibit mangrove ini merampungkan program penanaman yang sebelumnya sudah dilakukan pada beberapa wilayah. Mulai dari penanaman 5.000 bibit di Sungai Tukad Mati, Bali. Kemudian, penanaman 10.000 bibit di Langkat, Sumatera Utara, dan penanaman 10.000 bibit di Desa Juru Seberang, Provinsi Bangka Belitung.

“Upaya kami juga harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami memberikan dukungan jangka panjang bagi masyarakat di luar upaya pengurangan karbon,” ujar CEO PT Mowilex Indonesia, Niko Safavi.

BACA JUGA: Greeners Jalin Kerja Sama Penanaman Mangrove dengan Kemangteer

Sementara itu, Mowilex juga telah mencapai netralitas karbon selama empat tahun berturut-turut. Produsen cat ini telah mengurangi emisi berdasarkan output per ton dan melalui offset. Mowilex menjadi satu-satunya produsen bersertifikasi netral karbon di Indonesia pada tahun 2019, dan berada di jalur yang tepat untuk menerima sertifikasi kelima berturut-turut pada tahun 2023.

“Namun, tetap saja, hal tersebut tidak cukup. Mengukur dampak lingkungan yang sesungguhnya dari aktivitas industri jauh lebih kompleks,” tambah Niko.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top