Puluhan Biksu Jalan Kaki Ribuan Kilometer dari Thailand ke Indonesia

Reading time: 2 menit
Para Biksu berjalan kaki, dorong umat untuk kurangi emisi. Foto: Shutterstock

Jakarta (Greeners) – Puluhan Biksu dari berbagai negara Asia Tenggara berjalan kaki ribuan kilometer dari Bangkok menuju Candi Borobudur untuk merayakan Waisak pada 4 Juni mendatang. Ritual ini dinilai memberikan andil dalam mengurangi jejak emisi karbon.

Selama perjalanan, para Biksu hanya menggunakan beberapa moda transportasi seperti kapal laut dan pesawat. Selebihnya, biksu jalan kaki bersama-sama. Oleh karena itu, tak banyak jejak emisi karbon yang mereka sumbangkan.

Sebanyak 32 Biksu jalan kaki ke Candi Borobudur untuk mengikuti acara International Thudong. Ritual thudong adalah ritual perjalanan keagamaan yang umat Buddha lakukan dengan berjalan kaki. Tahun ini, untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia.

Pakar Lingkungan Universitas Indonesia, Mahawan Karuniasa menilai, perjalanan para Biksu ini dapat menyadarkan masyarakat dalam mengurangi pencemaran dengan berjalan kaki.

“Tentu saja hal ini dapat dijadikan momentum kalau dikaitkan dengan lingkungan sebagai salah satu contoh satu kegiatan luar biasa. Ini bisa mengingatkan kita semua bahwa perlu kita membiasakan kembali jalan kaki,” kata Mahawan kepada Greeners, Senin (15/5).

Saat ini emisi karbon dapat berdampak pada sistem iklim. Ketika sistem iklim terpengaruh terjadi perubahan iklim, yang akan mengancam manusia dan ekosistem.

Rute Perjalanan Biksu

Para biksu memulai perjalanannya dari sebuah vihara di Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand pada 25 Maret 2023. Mereka berjalan ke perbatasan Malaysia hingga Singapura, kemudian menyebrang dengan kapal laut.

Lalu, kembali berjalan kaki ke perbatasan Singapura hingga Indonesia dan dilanjutkan jalan kaki ke Batam. Setelah sampai di sana, puluhan Biksu terbang ke Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat.

Sesampainya di Soekarno Hatta, mereka berbondong-bondong melanjutkan berjalan kaki dan pada 12 Mei kemarin, Biksu telah tiba di kawasan Karawang. Mereka pun berencana untuk singgah di beberapa tempat setiap istirahat dalam perjalanan menuju Candi Borobudur.

Total perjalanan Biksu sejauh ini telah mencapai lebih dari 50 hari. Mereka ditargetkan untuk sampai di Borobudur pada 2 Juni 2023 mendatang.

Tokoh Agama sebagai Teladan

Ritual perjalanan yang dilakukan para Biksu merupakan bagian dari aksi penyelamatan lingkungan dan perubahan iklim. Tak hanya itu, dari ritual ini tokoh agama juga dinilai sebagai teladan bagi masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan.

Menurut Pengkampanye Polusi dan Urban Walhi, Abdul Ghofar, kegiatan yang para Biksu lakukan dapat memberikan banyak makna, di antaranya tokoh agama bisa menjadi contoh untuk memelihara lingkungan dan mendorong manusia untuk selaras dengan alam.

“Tokoh agama seperti Biksu merupakan seorang teladan. Lalu sudah seharusnya tokoh agama menjalankan ajarannya yang selaras dalam lingkungan. Jadi, bisa mendorong banyak orang untuk ikut andil,” kata Ghofar.

Senada dengannya, pengkampanye Walhi DKI Jakarta, Muhammad Aminullah juga menilai, kegiatan ini memiliki nilai yang adil terhadap alam. Selain itu, ada filosofi yang menggambarkan dari kearifan lokal masyarakat adat di Indonesia yang sebagian besar masih mengandalkan alam sebagai kehidupan.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top