Pilah Sampah di Java Jazz Festival, Bukti Sosro Peduli Lingkungan

Reading time: 2 menit
Tempat sampah terpilah di JJF 2023 mudahkan pengunjung membuang sampahnya. Foto: Greeners/Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Java Jazz Festival (JJF) yang berlangsung 2-4 Juni 2023 sukses dan memukau para penonton. Tak hanya menyajikan hiburan bagi pencinta jazz, perhelatan musik ini jadi ruang pembelajaran untuk memilah sampah.

Di setiap area strategis JJF 2023 JiExpo Kemayoran, Jakarta tersedia tempat sampah terpilah. Hal ini menjadi bukti dan komitmen Java Festival Production menjaga lingkungan. Setiap sampah yang JJF 2023 hasilkan, ada pemilahan dan penanganan.

Itu pula yang PT Sinar Sosro lakukan. Menjadi bagian di JJF 2023, Sosro punya komitmen kuat untuk memilah sampahnya. Bahkan mereka sudah sejak tahun 2020 menerapkan pemilahan sampah kemasannya di perhelatan itu.

Sebelum JJF 2023 digelar, General Manager Marcomm of PT Sinar Sosro Devyana Tarigan menyatakan, sebagai produk minuman di JJF 2023, Sosro berkomitmen membantu Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) untuk mengelola sampah botol untuk kemudian Sosro daur ulang.

“Ini kita lakukan agar sampah kita tak berakhir dan membanjiri TPA,” katanya.

Ia menambahkan, proses daur ulang hendaknya tak hanya bermakna sebatas mendaur ulang botol kemasan. Tapi lebih dari itu, sebagai upaya menyadarkan gaya hidup minim sampah pada masyarakat luas.

Java Jazz Festival Jadi Awal Perjalanan

Direktur Utama PT Java Festival Production Dewi Gontha juga menyebut, meski Java Jazz Festival belum 100 % benar-benar zero sampah, tapi kebiasaan-kebiasaan kecil berupa membuang sampah pada tempat sampah yang sesuai menjadi awal perjalanan Java Jazz Festival.

“Kita pun sebagai penyelenggara banyak belajar. Awalnya hanya memisahkan sampah sampai akhirnya sampah kita angkut tetap dalam keadaan terpisah hingga kita kelola. Itu sebuah proses,” ungkap Dewi.

Konsep Less Waste More Jazz di JJF menekankan ketersediaan tempat sampah yang terpisah sesuai dengan jenis sampahnya, seperti sampah anorganik (plastik, botol), sampah organik (sisa makanan) dan residu.

Selain itu, di area food and beverage sudah tak ada lagi styrofoam sebagai wadah makanan karena kandungannya berbahaya. Namun, khusus untuk botol plastik PET masih ditoleransi karena bisa masuk dalam daur ulang.

Sosro tak hanya beri kesegaran di setiap tegukan. Penonton pun mereka ajak pilah sampah pascakonsumsi. Foto: Greeners

Buktikan Komitmen Perusahaan

Tiga hari JJF 2023 berlangsung, timbulan sampah mencapai 9.051 kg atau sekitar 9 ton sampah. Dari jumlah itu, sampah Sosro mencapai 386 kilogram. Sampah Sosro ini, dikumpulkan dan pilah lalu mitra daur ulang Sosro angkut.

Penanggung Jawab Less Waste Event Syaiful Rochman mengapresiasi inisiatif Sosro untuk membantu memberi support kepada program less waste di JJF 2023.

Tanggung Jawab perusahaan terhadap kemasannya adalah suatu hal yang wajib sejak adanya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 75 Tahun 2019 Tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

“Ini merupakan inisiatif yang baik dari sebuah perusahaan. Semoga bisa menular juga ke perusahaan-perusahaan yang lainnya,” tuturnya.

Penulis/Editor : Ari Rikin

Top