Jakarta (Greeners) – Dalam rangka meningkatkan kepedulian siswa terhadap permasalahan lingkungan hidup, SDIT Al Huda Pulau Bawean menggelar Zero Waste Tour di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (31/5). Sebanyak 40 siswa dan guru mengikuti kegiatan ini. Zero Waste Tour bertujuan untuk mengenal pengelolaan sampah hingga upaya pengurangan sampah plastikΒ di Gresik.
Pada kunjungan pertamanya, mereka belajar tentang polusi mikroplastik di Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton). Siswa mendapatkan materi kelas tentang gerakan zero waste melalui program Sekolah Ekologis dan pentingnya menulis surat-surat untuk menyampaikan keresahannya soal sampah.
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan kegiatan pengamatan di sungai. Menurut Manager Program Zero Waste Ecoton, Tonis Afrianto, siswa perlu diajak mengenal kondisi lingkungan.
BACA JUGA: ECOTON Bentuk Sakenah, Generasi Peduli Sampah
“Hal ini bertujuan supaya mendapatkan pengalaman yang menarik. Mereka kami ajak praktik mengamati mikroplastik. Lalu, mengetahui jenis-jenis plastik melalui kegiatan brand audit dan solusi refill system,” ujar Tonis dalam keterangan tertulisnya.
Setelah dari Ecoton, peserta bergegas menuju kampung zero waste proklim Kampung SIBA KLASIK di Kelurahan Sidokumpul, Gresik. Mereka belajar konsep pengelolaan sampah skala kawasan. Di kampung tersebut, sampah organik maupun anorganik sudah terkelola dengan baik.
Ketua RT Kampung SIBA KLASIK, Saifudin Efendi mengatakan sejak tahun 2022 kampungnya menjadi kampung percontohan. “Memang semenjak peresmian tahun 2022 kampung SIBA KLASIK jadi tempat edukasi zero waste oleh masyarakat, siswa sekolah, mahasiswa, dan pemerintah,” ungkapnya.
Selama di kampung SIBA KLASIK, peserta juga belajar tentang inovasi-inovasi penanganan sampah. Contohnya teknologi komposter, toko refill sabun tingkat RT, bengkel sampah, dan ATM Sampah.
Berkeliling Kota Gresik di Zero Waste Tour
Tidak berhenti di situ, setelah belajar dari kampung zero waste proklim, mereka melanjutkan tur menuju Pudak Galeri Gresik. Kemudian, para guru dan siswa menaiki bus wisata atap terbuka.
Dalam tur ini, mereka berkeliling Kota Gresik untuk belajar sejarah. Sepanjang perjalanan, mereka melihat bangunan-bangunan tua. Mulai dari kawasan pecinan, kampung arab, kawasan perdagangan Bandar Grissee, dan melewati Alun-alun Gresik dengan masjid tuanya.
BACA JUGA: Riset Ecoton : Masyarakat Anggap 94,9 % Sungai Tercemar
Kepala SDIT Al Huda Bawean, Rizky Wahyu Saputra mengatakan tujuan Zero Waste Tour ini juga sekaligus untuk meningkatkan literasi siswa-siswi.
“Melalui Zero Waste Tour ini, kami ingin meningkatkan pengetahuan dari siswa-siswi untuk belajar tentang lingkungan hidup dalam skala global dan yang berkembang di masyarakat. Ke depan, kami berencana membuat buku hasil tulisan siswa. Kemudian, akan kami terbitkan pada momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025,” ujarnya.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia