Srikandi Inspirasi Bagi Negeri Jilid 5, Mengenal Kota Bima

Reading time: 2 menit
Tim Srikandi Inspirasi Bagi Negeri Jilid 5. Foto: dok. Panitia Srikandi 2015

Bima (Greeners) – Untuk menyegarkan pikiran, sehari sebelum ekpedisi, tim “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” Jilid 5 melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Mereka menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan alam yang ada di kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Jadwal kegiatan para Srikandi pada Kamis (04/05/2015) pagi hanya menyeting sepeda hingga sore hari. Tidak perlu waktu lama untuk para Srikandi menyeting sepeda mereka karena malam sebelumnya beberapa dari mereka sudah ada yang selesai menyeting sepeda. Waktu luang yang masih tersisa banyak, tidak disia-siakan.

Para Srikandi mulai mengeksplorasi kota dengan mengunjungi rumah pengrajin tenun khas Bima. Dari ibu-ibu pengarajin tenun, para pesepeda perempuan ini memperoleh sekelumit pengetahuan tentang tenun. Mereka juga diperbolehkan untuk menenun dengan alat tenun tradisional. Ternyata, menenun tidak semudah kelihatannya! Satu lembar kain tenun tradisional dengan panjang 6 meter, dibutuhkan waktu hingga 4 minggu untuk menyelesaikannya. Kunjungan pagi itu ditutup dengan berbelanja kain dan motif Rangrang, khas NTB.

Perwakilan 21 Srikandi dan panitia Srikandi Jilid 5 melanjutkan kegiatan dengan melakukan wawancara dengan radio lokal. Wakil dari Srikandi ini adalah Mimi dari Bima dan Anti dari Lhoksumawe serta Tense Manalu sebagai Ketua Panitia Srikandi Jilid 5 menerima wawancara di dua stasiun radio lokal.

Sore harinya, para Srikandi diajak keliling kota Bima dalam acara Heritage Cycling. Mereka juga diajak untuk menyambangi kantor Wali Kota Bima. Dari sana, 21 Srikandi bersepeda bersama dengan Bapak Kabag Humas Sekda Kota Bima menuju Museum Asi Mbojo. Dahulu tempat ini merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Bima sekaligus tempat tinggal Sultan Ibrahim.

Setelah itu, dengan ditemani beberapa komunitas sepeda dari Heritage Cycling seperti Pemkot Bikers, BCC (Bima Cycling Club), BBL (Bima Bike Lover), dan BNI46 Cyclist, para Srikandi diajak gowes sepanjang jalan pantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam.

Malamnya kegiatan ditutup dengan undangan makan malam dari Walikota Bima, M. Qurais H. Abidin di Restoran Mahkota Mawar, sebuah restoran di atas bukit di pinggir pantai. Sayang, Bapak Walikota tidak dapat menghadiri acara jamuan tersebut dan diwakilkan oleh Asisten I Wali Kota Bima. Ingin rasanya bersantai lebih lama, tapi para Srikandi perlu beristirahat agar esok pagi dapat memulai etape pertama dalam kondisi bugar.

Besok adalah hari yang besar.
Besok adalah etape pertama.
Besok, dari Bima ke Dompu.

Kalimat-kalimat itu melintas dalam benak para Srikandi. Sambil kembali ke hotel untuk beristirahat, para Srikandi berharap agar esok hari etape pertama berjalan lancar.

Penulis: Gloria Safira

Top