27 Juta Hektar Kawasan Konservasi Ditargetkan Jadi Destinasi Wisata Bahari

Reading time: < 1 menit
wisata bahari
Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menargetkan 27 juta hektare kawasan konservasi perairan pada tahun 2020. Kawasan konservasi tersebut nantinya akan di dorong untuk menjadi destinasi wisata bahari.

Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaya mengatakan bahwa untuk memenuhi target itu, berbagai upaya akan dilakukan termasuk menggandeng stakeholder. Salah satunya, kata Sjarief, melalui penandatangan kesepakatan bersama dengan Wildlife Conservation Society–Indonesia Program (WCS-IP) tentang pengelolaan kawasan konservasi, jenis ikan yang dilindungi, dan sumber daya ikan di Indonesia.

“Kerja sama ini merupakan langkah awal KKP dan WCS untuk secara bersama-sama menyusun suatu rencana dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan serta mewariskannya kepada generasi mendatang,” terangnya, Jakarta, Kamis (27/10).

BACA JUGA: Perilaku Wisatawan dalam Pariwisata Bahari Pengaruhi Satwa Laut

Menurut Sjarief, Indonesia saat ini secara serius tengah mengembangkan potensi pariwisata. Salah satu yang menjadi keunggulan Indonesia sendiri, katanya, adalah wisata bahari. Bagi Indonesia, ini sebuah kebahagiaan dan kebanggaan karena Indonesia sudah mulai menoleh ke laut.

Kawasan konservasi yang ditargetkan menjadi tujuan wisata, lanjut Sjarief, akan mengedepankan keberlangsungan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat. Nantinya, KKP juga akan bekerja sama dengan stakeholder terkait persyaratan kawasan konservasi yang akan menjadi destinasi wisata di Indonesia.

BACA JUGA: Kembangkan Pariwisata Alam, Pemerintah Siapkan Empat Strategi

Country Director WCS-IP Noviar Andayani menambahkan bahwa WCS siap membantu Pemerintah Indonesia dalam penanganan kawasan konservasi serta investasi di sektor kelautan dan perikanan. Ia menyatakan bahwa WCS memang berkomitmen untuk melakukan investasi di bidang konservasi perikanan.

Tujuan penandatanganan kerja sama ini, diakui Noviar adalah untuk mengelola sektor kelautan dan perikanan dengan mengedepankan keberlangsungan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlangsung sehingga tujuan untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia juga dapat tercapai.

Penulis: Danny Kosasih

Top