73 Tahun Kemerdekaan RI, KLHK Tanam 800 Mangrove bersama Generasi Muda

Reading time: 2 menit
kemerdekaan
Direktur Jenderal PDASHL Ida Bagus Putera Parthama memimpin penanaman 800 batang mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Jumat (17/08/2018). Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.

Jakarta (Greeners) – Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) melakukan penanaman 800 batang mangrove bersama anak-anak muda. Kegiatan dilaksanakan di Blok Elang Laut, Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta pada Jumat pagi setelah melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Direktur Jenderal PDASHL Ida Bagus Putera Parthama yang memimpin penanaman mangrove ini mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu pemilik hutan mangrove terbesar di dunia. Merupakan suatu keharusan untuk terus menjaga hutan mangrove agar tidak rusak.

Kegiatan penanaman ini diikuti kurang lebih sebanyak 200 peserta yang terdiri dari pejabat dan karyawan KLHK, peserta Pramuka Saka Wanabakti, Karang Taruna Wana Wistara dan anak-anak binaan Yayasan Sahabat Anak. Penanaman ini juga sekaligus memperingati Hari Mangrove Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Juli setiap tahunnya.

“Saya mengajak semua teman-teman agar terus menumbuhkan kesadaran untuk turut melestarikan mangrove,” ujar Putera di Jakarta, Jumat (17/08/2018).

Putera juga mengatakan bahwa kegiatan yang turut melibatkan anak-anak ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran generasi muda di Indonesia terhadap kelestarian mangrove dan mempertahankan pengelolaan ekosistem berkelanjutan.

BACA JUGA: MoU Pembangunan Kebun Raya Mangrove Surabaya Ditandatangani 

Mangrove sendiri mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan. Tanaman pantai ini dapat menjadi penahan abrasi dan tsunami. Selain itu, akarnya dapat menangkap endapan dan membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang datang dari daratan sehingga tidak mencemari laut.

Dalam jumlah yang lebih banyak, hutan mangrove berfungsi sebagai penyerap polutan, pencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam, tempat pemijahan aneka biota laut, pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami, serta tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna ekosistem payau.

BACA JUGA: Global Mangrove Alliance Targetkan Pemulihan 20 Persen Habitat Mangrove 

Berdasarkan data KLHK saat ini, Indonesia memiliki kurang lebih 3,48 juta hektar atau 19% dari total mangrove di dunia. Jumlah ini terdiri dari kondisi mangrove baik seluas 1,67 juta hektar dan kondisi mangrove rusak 1,81 juta hektar.

Untuk merehabilitasi mangrove yang rusak, sesuai Permenko Perekonomian Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional, pemerintah menargetkan merehabilitasi 65.000 hektar lahan mangrove per tahun sampai dengan tahun 2045 yang dilaksanakan oleh Kementerian atau Lembaga, BUMN/S/D, dan masyarakat.

Penulis: Dewi Purningsih

Top