Bersamaan HPSN 2023, Tim Jelajah Bersih Negeri Tiba di Jakarta

Reading time: 3 menit
Kedatangan tim Jelajah Bersih Negeri. Foto: Greeners/Apriohansyah

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyambut kedatangan tim pesepeda Jelajah Bersih Negeri di Jakarta. Penyambutan ini bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2023.

Ribuan pesepeda ini memulai perjalanan tur ini dari Bali pada 8 Februari lalu. Bali merupakan titik awal start tim lintasan jalur utara. Sedangkan tim selatan memulai startnya dari Yogyakarta. Tim Jelajah Bersih Negeri ini menyelesaikan perjalanan lebih dari 1.180,8 km hingga Jakarta.

Selama perjalanan, mereka singgah di sejumlah kota untuk menelusuri praktik baik pengelolaan sampah. Salah satunya mengunjungi bank sampah pertama di Indonesia yakni Gemah Ripah di Bantul, Yogyakarta.

Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun KLHK Rosa Vivien Ratnawati bersyukur tim pesepeda Jelajah Bersih Negeri 2023 tiba dengan selamat, sehat dan tak kurang suatu apa pun.

Ia menyebut, perwakilan enam pesepeda Jelajah Bersih Negeri tak sekadar bersepeda, tapi mempunyai peran penting untuk menggaungkan semangat pengelolaan sampah yang baik.

“Kita mengingat HPSN ini maka kita ingat tragedi yang sebetulnya menyakitkan. Sampah bisa mengakibatkan orang meninggal kalau kita lalai. Hari ini saya bersama 6 rekan Jelajah Bersih Negeri dari 8 Februari dari Denpasar dan tiba hari ini. Kehadiran mereka di sana untuk membawa misi bahwa hal ini harus disebarluaskan dan dipublikasikan di daerah lain,” katanya di kantor KLHK, Jakarta, Selasa (21/2).

Dirjen PSLB3 KLHK (tengah) menyambut tim Jelajah Bersih Negeri saat HPSN 2023. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Tularkan Praktik Baik

Dari kegiatan ini akan ada video dokumenter para pesepeda saat mengunjungi berbagai tempat pengelolaan sampah di daerah. Hal ini menjadi modal mengampanyekan pengelolaan sampah ke daerah lainnya.

“Karena memang rencana ibu menteri memerintahkan kami untuk membangun “ibu kota kecamatan”. Mereplikasikan contoh-contoh (inspirasi pengelolaan sampah) yang mereka bawa dari Jelajah Bersih Negeri ini,” papar Vivien.

Misalnya pengelolaan sampah Kabupaten Kabupaten Banyumas dan Klungkung, Bali. Bentuknya bermacam-macam, ada rantai pengelolaan sampah. Saat sampah telah dipilah dari rumah maka akan dibawa ke collection sampah, baik bank sampah, TPS3R dan pusat daur ulang baru diolah.

“Untuk sampah yang bisa didaur ulang maka akan didaur ulang, tapi yang organik kita jadikan kompos, atau yang sampah sachet kita olah masuk ke RDF,” imbuhnya.

Apresiasi KLHK kepada tim Jelajah Bersih Negeri. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Zero Waste Zero Emission

Vivien juga menyebut, HPSN 2023 tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah terintegrasi saja. Akan tetapi memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem pengendalian global, termasuk pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satunya dengan pendekatan cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi.

Tak hanya itu, HPSN 2023 ini juga memastikan akselerasi pengelolaan sampah. Sehingga rantai nilai dari pengelolaan sampah dapat meningkatkan upaya kesejahteraan masyarakat. Misi ini selaras dengan tema HPSN 2023 yakni Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Jelajah Bersih Negeri di HPSN 2023

Jelajah Bersih Negeri yang mendapat dukungan dari PT Pertamina, PT Solusi Bangun Indonesia, PT Semen Indonesia Group dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) menjadi perjalanan berharga para pesepeda.

Selama perjalanan touring, tim pesepeda tersebut terbagi menjadi dua jalur menuju Jakarta. Tim jalur utara melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim selatan dari Yogyakarta, Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta.

Salah satu pesepeda, Muhammad Adam Yanuar Saleh mengatakan, kegiatan ini membuka mata masyarakat bahwa sampah tidak harus berakhir di tempat sampah.

“Tapi sesungguhnya dapat diolah kembali menjadi benda berguna. Saat ini sudah banyak usaha pengelolaan sampah yang pemda, swasta atau kelompok masyarakat bentuk, mulai dari skala kecil hingga besar,” kata dia.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top