Jelajah Bersih Negeri, Kayuh Sepeda Bali-Jakarta Suarakan Pesan HPSN 2023

Reading time: 3 menit
Pelepasan Jelajah Bersih Negeri dari Bali oleh Wamen LHK Alue Dohong dalam rangkaian HPSN 2023. Foto: Greeners

Jakarta (Greeners) – Aksi kampanye Jelajah Bersih Negeri 2023 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 tak sekadar meningkatkan kesadaran akan masalah sampah. Akan tetapi turut memotret best practice pengelolaan sampah dalam masyarakat maupun pemerintah daerah di Indonesia.

“Kegiatan ini ingin menunjukkan kepada publik, bahwa pengelolaan sampah di Indonesia sudah mengalami metamorfosis dan perkembangan yang baik dengan trend yang baik,” kata Dirjen Pengelolaan Limbah Sampah dan Bahan Berbahaya Beracun KLHK Rosa Vivien Ratnawati kepada Greeners, Sabtu (11/2).

Untuk saat ini, sambung dia yang sangat penting dilakukan yakni akselerasi pengelolaan sampah. Sehingga rantai nilai dari pengelolaan sampah tersebut dapat meningkatkan upaya kesejahteraan masyarakat. Misi tersebut sekaligus selaras dengan tema HPSN 2023, yakni Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam pelepasan Jelajah Bersih Negeri. Foto: Greeners

Kegiatan Jelajah Bersih Negeri 2023

Dalam kegiatan Jelajah Bersih Negeri, KLHK mempersiapkan tim pesepeda untuk melakukan perjalanan dari Bali ke Jakarta. Mereka berangkat pada Rabu 8 Februari 2023 dan akan tiba di Jakarta pada 19 Februari nanti.

Kegiatan ini akan memotret beberapa pengelolaan sampah terbaik, seperti di Desa Penglipuran, Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung, Bali. Selain itu juga memotret partisipasi publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya.

Selanjutnya, pengembangan refuse derived fuel (RDF) di Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus (dukungan PT Djarum), serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu (jalur utara).

Sementara untuk jalur selatan mengunjungi bank sampah pertama di Indonesia, di Kabupaten Bantul, lalu pengolahan sampah di sumber di Kabupaten Banyumas, salah satunya instalasi BSF Plant (Green Prosa).

“Kemudian ke RDF Plant Kabupaten Cilacap (skala kota pertama di Indonesia). Selanjutnya, Bank Sampah Bersinar Kabupaten Bandung, gerakan masyarakat Partai Ember di Depok, dan selanjutnya masuk Jakarta,” papar Vivien.

Pesepeda Jelajah Bersih Negeri berfoto bersama dengan sejumlah pejabat KLHK. Foto: Greeners

Lompatan Terbaru dalam HPSN 2023

Vivien juga menyebut pada tahun 2023 ini, HPSN mengalami perubahan dan lompatan-lompatan baru. Hal ini terlihat dari logo HPSN 2023 bertuliskan “Zero Waste Zero Emission Indonesia”.

“Perubahan kondisi ini menandai bahwa pengelolaan sampah haruslah dapat mewujudkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK),” jelas Vivien.

Adapun target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia terbaru yang sedianya 29 % meningkat menjadi 31,89 %. Sementara target dengan dukungan internasional yakni sebesar 41 % meningkat menjadi 43,20 %.

“Target teranyar penurunan emisi GRK dari sektor waste meningkat hampir 4 kali lipat sebelumnya, yaitu 40 juta ton CO2eq pada tahun 2030,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam pelepasan keberangkatan tim, Wakil Menteri (LHK) Alue Dohong menyatakan, perjalanan Jelajah Bersih Negeri akan diabadikan melalui sebuah video dokumenter.

Video itu akan menjadi materi kampanye untuk mendorong semua pihak untuk mau mengelola sampah dengan baik.

Alue mengatakan, sampah menjadi persoalan multidimensi. Maka dari itu, penanganannya juga harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. “Resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus sungguh diperlukan,” kata dia.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top