BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Awal Tahun di Berbagai Wilayah

Reading time: 3 menit
BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca ekstrem. Foto: BMKG
BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca ekstrem. Foto: BMKG

Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dam Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca ekstrem saat pergantian malam Tahun Baru dan awal tahun 2024. Selama periode 31 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat akan melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Wilayah tersebut mencakup Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kemudian,  prediksi di Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua juga turun hujan.

BACA JUGA: Libur Nataru, Masyarakat Perlu Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, hujan lebat beserta kilat atau petir, hujan es, dan sebagainya. Dampak yang dapat timbul seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama periode tersebut,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (30/12).

Sementara itu, pada periode 3–6 Januari 2024, ada sejumlah wilayah juga berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, dan Sumatra Selatan. Wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga berpotensi hujan.

Cuaca Ekstrem Dipicu Moncun Asia Musim Dingin

Dwikorita menerangkan, cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode 31 Desember 2023–6 Januari 2024 tersebut dipicu fenomena dinamika atmosfer. Salah satunya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin. Fenomena itu diasosiasikan dengan musim angin baratan. Selain itu, fenomena tersebut juga turut diperkuat dengan adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO).

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Khususnya, di sebagian besar wilayah Indonesia,” imbuh Dwikorita.

Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengikuti perkembangan cuaca, mengingat kondisi cuaca sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat. Khususnya, kepada pemudik maupun wisatawan yang tengah berlibur. Ia berpesan untuk masyarakat di wilayah yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

“Periksa ramalan cuaca sebelum melakukan perjalanan dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selalu berhati-hati saat berkendara, terutama saat hujan lebat dan angin kencang,” ujarnya.

Ilustrasi hujan. Foto: Freepik

Ilustrasi hujan. Foto: Freepik

52% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, per Dasarian II Desember 2023, sebanyak 52% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Hal itu berdasarkan jumlah ZOM (Zona Musim).

Adapun wilayah yang sedang mengalami musim hujan per Desember mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung bagian barat. Kemudian, sebagian Banten, sebagian besar Jawa Barat, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan juga sudah memasuki musim hujan.

Sama halnya dengan wilayah Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku Utara, Papua Barat, dan sebagian Papua.

Di samping itu, puncak musim hujan sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara antara November 2023–Januari 2024. Sementara, untuk wilayah Sumatra Selatan bagian Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Pulau Jawa antara Januari–Maret 2024. Prakiraan Curah Hujan Dasarian III Desember 2023–Dasarian II Januari 2024 untuk wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan didominasi kriteria rendah-tinggi.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Korsel Banjir dan Gelombang Panas Hantam Eropa

“Mengingat Bulan Januari dan Februari di sebagian besar wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur memasuki puncak musim hujan. Sehingga, indikasi pertumbuhan awan hujan menjadi sangat tinggi peluangnya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk menghindari zona rawan bencana hidrometeorologi. Misalnya, banjir, longsor, dan banjir bandang pada saat dan beberapa saat setelah hujan. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat terus menjaga lingkungan untuk mengurangi risiko terjadinya bencana hidrometeorologi.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

 

Top