Footprints of Hope; Jejak Langkah Sebuah Harapan

Reading time: 6 menit

Harapan untuk Keberlanjutan

Terpilihnya Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Periode 2009-2014 menuai banyak harapan dari berbagai kalangan. Dalam sebuah silaturahmi bersama LSM di Jakarta Jumat lalu (20/11), dia mendapat banyak pertanyaan seputar rencana kerja di masa yang akan datang.

Banyak kelompok LSM yang mengharapkan kinerja yang lebih nyata dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) di bawah kepemimpinan yang baru terutama di bidang penegakan hukum lingkungan. Siti Maimunah, Koordinator Jaringan dan Advokasi Tambang Nasional (Jatam), meminta kepada Meneg LH untuk dengan segera meninjau kembali pemberian anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dinilai hanya menguntungkan kaum korporasi dan tidak pro-rakyat. Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Berry Nahdian Forqan, turut menyampaikan aspirasi bahwa sebaiknya KLH menjadi garda terdepan dalam perlindungan lingkungan hidup di Indonesia.

Memberikan jawaban langsung pada acara tersebut, Gusti mengawali dengan membahas mengenai Undang-Undang No.32 yang dinilainya sudah cukup keras memberikan sanksi kepada para perusak lingkungan. Akan tetapi, dia hanya menyatakan akan mempelajari lebih lanjut UU tersebut. Berkaitan dengan visi lembaga ke depan, secara formal dia menjelaskan visi KLH adalah menjadi kementerian yang andal dan proaktif serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dengan menekankan pada ekonomi hijau. “Memang dalam persoalan lingkungan hidup itu seharusnya proaktif dan jangan reaktif. Lebih aman pencegahan daripada mengatasi yang sudah terjadi,” tambahnya. Gusti pun menekankan bahwa bersama jajaran deputinya akan lebih meningkatkan program-program yang pro-rakyat seperti biogas dan mikrohidro.

Sekecil apapun gerakan lingkungan hidup pasti turut membawa makna sebuah harapan. Harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Kita semua sadar bahwa gerakan lingkungan hidup membutuhkan jangka waktu tertentu untuk bisa diukur keberhasilannya. Terwujud atau tidaknya harapan akan sebuah lingkungan yang lebih baik dari sebuah gerakan sangat bergantung pada keberlanjutan realisasi atas harapan tersebut. Tentu saja dengan adanya partisipasi dari seluruh masyarakat berbagai kalangan untuk bersama memberikan aksi dan kontribusinya.

”Banyak kelompok LSM mengharapkan kinerja yang lebih nyata dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) di bawah kepemimpinan yang baru terutama dibidang penegakan hukum lingkungan.”

Sebagaimana dikutip dari pernyataan pendiri Hari Bumi, Gaylord Nelson, bahwa ujian terberat bagi manusia adalah kemauannya untuk mengorbankan sesuatu hari ini bagi generasi selanjutnya, yang ungkapan terima kasihnya tidak akan pernah bisa kita dengar. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita berbuat sekarang demi kebaikan masa depan kita! Karena pestanya ternyata baru dimulai. (end)

Top