Java Jazz 2016 Kembali Kampanyekan Program Less Waste More Jazz

Reading time: 2 menit
Dalam penyelenggaraan Java Jazz 2016, program Less Waste More Jazz akan kembali dikampanyekan. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Untuk kedua kalinya, festival musik jazz tahunan yang diselenggarakan oleh PT Java Festival Production kembali mengampanyekan aksi Less Waste More Jazz 2016 bersama Greeners.co sebuah media yang fokus terhadap permasalahan lingkungan.

Syaiful Rochman, Pemimpin Redaksi Greeners.co mengutarakan, dari hasil kerjasama pada penyelenggaran Java Jazz tahun lalu, program Less Waste More Jazz berhasil mengolah sampah yang timbul selama tiga hari penyelenggaraan dengan total 351 kilogram sampah kemasan makanan dan 46 kilogram sampah kertas.

“Tahun lalu sampah setelah acara selesai tidak diserahkan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) melainkan dikelola sehingga tidak mencemari lingkungan,” katanya pada jumpa pers yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (26/01).

Untuk peyelenggaraan tahun ini, ia berharap telah terbentuk kesadaran pengunjung dalam memahami bahwa sampah makanan dan minuman yang dihasilkan pengunjung berpotensi menjadi tumpukan sampah. Dengan adanya kesadaran ini diharapkan tumbuh rasa tanggung jawab dari para pengunjung untuk turut menjaga kebersihan lingkungan di sekitar area festival.

Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Selain itu, program Less Waste More Jazz juga mendapat apresiasi dari Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf. Ia berpendapat bahwa program pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Less Waste More Jazz sudah seharusnya ditiru oleh para penyelenggara acara, baik musik dan lainnya.

Mengenai pemanfaatan sampah, Triawan menyatakan hingga saat ini Bekraf masih belum mendeteksi adanya industri kreatif berbasis sampah. Menurutnya, saat ini, Bekraf memiliki beberapa target utama yang masih harus diperhatikan seperti pengembangan dunia perfilman, periklanan, musik dan aplikasi digital.

“Saya belum ketemu ada industri kreatif berbasis sampah. Kalau ini bisa dikembangkan tentu akan sangat bagus sekali,” tandasnya.

Sebagai informasi, Festival Java Jazz 2016 kali ini bertajuk “Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016” yang siap kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 4 – 6 Maret 2016 mendatang. Sebagai ajang festival jazz terbesar di dunia ini, Java Jazz 2016 akan menampilkan puluhan musisi – musisi dari berbagai negara yang akan digelar di sebelas panggung musik yang ada di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Presiden Direktur PT Java Festival Production Dewi Gontha menyatakan bahwa tidak ada yang berbeda dalam penyelenggaran Java Jazz tahun 2016 ini. Hanya saja, jika dua tahun lalu desain yang digunakan adalah wayang, tahun lalu adalah barong, maka pada tahun ini akan menggunakan desain toraja.

Selain akan menampilkan musisi-musisi muda berbakat, akan pula dihadirkan musisi Internasional David Foster dan juga Robin Thicke sebagai spesial show di acara Java Jazz Festival 2016 ini. “David Foster dan Robin Thicke akan menjadi spesial show di panggung utama Java Jazz Festival tahun ini,” katanya.

Selain itu akan ada banyak musisi-musisi internasional yang akan hadir mengisi acara di festival ini. Tidak ketinggalan musisi-musisi berbakat Indonesia juga akan ikut ambil bagian. “Kita menargetkan jumlah pengunjungnya bisa mencapai angka 120.000 selama 3 hari penyelenggaraan tahun ini,” ujar Dewi menambahkan.

Chirss Botti, Tokyo Ska Paradise Orchestra, Bad Bad Not Good, Boney James, Hiatus Kaiyote, Candy Dulfer, Jazz Orchestra of Concert Gebouw, Larry Coryell & David Garfiled, dan puluhan musisi internasional lainnya akan mengisi di pagelaran Java Jazz Festival 2016. Sementara untuk musisi dalam negeri diantaranya akan hadir Mocca, Kunto Aji, Laid This Nite, Indonesia Duets, dan kumpulan para penyanyi wanita kebanggaan Indonesia yang tergabung dalam The Ladies Broadway.

Penulis: Danny Kosasih

Top