Jutaan Orang Tandatangani Petisi untuk Hentikan Festival Daging di Yulin

Reading time: 2 menit
Gambar: www.change.org

Jakarta ( Greeners) – Jutaan orang di seluruh dunia termasuk di Indonesia melakukan penolakan terhadap Festival Daging di Yulin yang berlangsung pada tanggal 21 Juni 2015 (hari ini) di provinsi Guangxi, Tiongkok. Melalui petisi yang disebarkan secara daring di situs Change.org, komunitas “Raise Your Paw” bersama dengan tiga juta lebih netizan dari berbagai belahan dunia mendesak Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk menghentikan festival yang akan membantai ribuan anjing dan kucing untuk dimakan tersebut.

Davina Veronica, Ketua Garda Satwa Indonesia (GSI) yang juga mengampanyekan “Dogs Are Not Food” (anjing bukan makanan, Red.) di Indonesia dalam pesannya mengatakan, walaupun pembantaian anjing pada Festival Daging Yulin berlangsung di Tiongkok, tapi hal yang sama juga terjadi di Indonesia dan di banyak negara Asia. Setiap hari, orang membunuh anjing secara brutal untuk dimakan.

“Kita harus hentikan ritual yang keji ini dan menjadikan aktivitas festival ini sebagai tindakan yang ilegal. Anjing-anjing malang ini tak pantas diperlakukan secara kejam seperti itu,” katanya, Jakarta, Jumat (19/06/2015).

Selain Davina, model yang juga pencinta anjing Aline Adita, aktris sinetron Velove Vexia, dan beberapa selebritas dunia termasuk aktor Amerika Ian Somerhalder, penyanyi Sia, aktris dan model Nikki Reed serta aktris Bollywood Sonakshi Sinha pun turut mengajak para followernya untuk menolak festival ini.

Sebagai informasi, hingga Minggu (21/06) pukul 18.00 WIB, petisi pada laman www.change.org/Yulin2015 telah ditandatangani oleh 3.601.786 pendukung dan masih perlu 898.214 dukungan lagi untuk mencapai 4.500.000 tandatangan. Secara garis besar, petisi ini berisi ajakan dari komunitas “Raise Your Paw” yang membutuhkan suara dan bantuan seluruh warga dunia untuk menghentikan Festival Makan Daging Anjing di Yulin yang akan diadakan pada 21 Juni 2015.

Festival ini, seperti dikutip dalam petisinya, melibatkan apa yang disebut sebagai menikmati “kelezatan” hotpot daging anjing, membunuh anjing dengan lebih dulu menggantung tubuhnya dan memadukannya dengan minuman beralkohol keras. Festival ini juga mengakibatkan peningkatan angka penculikan anjing liar dan hewan peliharaan, serta penangkapan dan penyiksaan yang tak manusiawi di peternakan daging anjing.

Penulis: Danny Kosasih

Top