Kawasan TNBTS Butuh Recovery

Reading time: 2 menit

Malang (Greenersmagz) – Tingginya jumlah pengunjung yang berwisata ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membuat ekosistem yang ada di sekitar tempat wisata tersebut membutuhkan pemulihan. Area wisata Gunung Bromo, serta jalur pendakian ke Gunung Semeru adalah titik primadona bagi pecinta kegiatan outdoor dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNBTS Emy Endah Suwarni mengatakan, pemulihan ekosistem di kawasan taman nasional tentunya dilakukan dengan cara penutupan sementara dan pembatasan jumlah pengunjung yang berwisata di taman nasional. “Diharapkan ini dijadikan agenda rutin setiap tahun,” kata Emy, Senin (16/07/2012) di sela-sela rapat koordinasi dengan Kementerian Kehutanan.

Ia mengatakan, penutupan sementara ini akan dilakukan minimal dua bulan dan di saat jumlah pengunjung tidak sedang membludak atau di saat jumlah wisatawan sepi. “Penutupan sementara ini untuk memulihkan ekosistem sekaligus menjadi kesempatan bagi pengelola taman nasional untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak,” katanya.

Menurutnya, pemulihan (recovery) ini dilakukan pemulihan bagi sumber daya alam, sekaligus pembersihan sampah dan pembenahan fasilitas. Meski demikian, diharapkan tidak merugikan pendapatan masyarakat yang bergantung pada kegiatan pariwisata di TNBTS. “Bromo dan Semeru kan juga butuh istirahat,” ujarnya.

Ia menyebutkan, Berdasarkan data pengunjung, Maret sampai April menjadi masa sepi pengunjung, dengan rata-rata pengunjung berjumlah antara 3.000 sampai 5.000 orang.  Sehingga, kemungkinan masa recovery bisa dilakukan di bulan tersebut.

Meski demikian, usulan tersebut hingga kini masih belum bisa terealisasi. Namun, pihaknya terus melakukan sosialisasi luas ke publik untuk mengantisipasi kedatangan pengunjung dari luar kota atau luar negeri supaya mereka tidak kecewa.

Selama ditutup, kata Emy, pengunjung bisa mengunjungi tempat wisata alternatif di desa sekitar kawasan taman nasional yang selama ini sudah menjadi tren dan daya tarik sendiri bagi wisatawan.

Emy juga mengatakan jika khusus obyek wisata di puncak Gunung Penanjakan agar tidak ditutup sama sekali, melainkan jumlah pengunjung dibatasi berdasarkan kuota demi kenyamanan pengunjung menikmati keindahan matahari terbit.

Pengecualian bagi kegiatan wisata di Penanjakan diberlakukan karena mayoritas pengunjung yang memasuki kawasan TNBTS ingin menikmati keindahan matahari terbit dari puncak gunung setinggi 2.700 meter dari permukaan laut.

Data Balai Besar TNBTS menyebutkan total jumlah pengunjung TNBTS sepanjang Januari-Juni 2012 pengunjung sebanyak 112.003 orang. Pada bulan Mei 2012 saja, jumlah pengunjung ke Bromo tercatat 80.529 turis domestik dan 6.681 turis asing.

Menurut Koordinator Masyarakat Ekowisata Jawa Timur, Agus Wiyono, menganjurkan masa recovery di kawasan TNBTS bisa dilakukan ketika musim hujan antara Februari-Maret yang jalur pendakian ke Gunung Semeru biasanya ditutup. Sehingga, penutupan sementara yang biasa dilakukan ketikamusim hujan dimanfaatkan untuk pemulihan ekosistem yang ada di kawansan TNBTS. “Recovery bisa dilakukan ketika musim hujan yang biasanya pendakian ditutup,” kata Agus. (G17)

Top