Ditinggal Pemudik, Kualitas Udara di Jakarta Kategori Sedang

Reading time: 2 menit
Kondisi Jakarta lengang ditinggal pemudik. Foto: Shutterstock

Jakarta (Greeners) – Jakarta lengang ditinggal penghuninya mudik Lebaran 2023. Meski status IQAir belum masuk kategori baik, pantauan realtime dari situs ini menunjukkan status kualitas udara Jakarta pada, Senin (24/4) pukul 11.00 WIB untuk PM2,5 berkategori sedang dengan nilai 93 AQI US.

Namun ada tiga wilayah di Indonesia pada waktu yang sama berstatus tidak sehat untuk kelompok sensitif. Berturut-turut Cileungsi, Jawa Barat (126), Tangerang Selatan, Banten (112) dan Kota Tangerang, Banten (112) AQI US.  

Sementara untuk tiga wilayah teratas kualitas udara baik yakni Bengkulu (5), Palembang (7), dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (8) AQI US.

Sebelumnya PT Jasa Marga telah mencatat sebanyak 1.207.698 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) melalui jalan tol selama mudik Lebaran 2023 pada 15-20 April 2023.

Kualitas Udara tak Sehat

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safruddin menyatakan, kualitas udara Jakarta sehari-hari pada status tidak sehat (ditandai paparan PM2,5 dengan kisaran 46 mikrogram/m3) dengan kondisi kepadatan lalu lintas sangat tinggi (kecepatan maksimal 14 km/jam) jauh dari syarat normal kecepatan dalam kota (40 km/jam).

“Data empiris KPBB menunjukkan bahwa ketika kepadatan lalu lintas menurun (kecepatan yang meningkat pada kisaran 60 km/jam) hanya mampu menurunkan paparan PM2,5 pada kisaran 25-30 mikrogram/m3,” katanya kepada Greeners, Senin (24/4).

Lelaki yang akrab disapa Puput ini menjelaskan, terjadi pergeseran sumber pencemaran emisi kendaraan dari Jakarta ke Bodetabek. “Di mana selama satu hingga dua hari sebelum dan selama Lebaran terjadi kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Sementara sebagian lain banyak yang macet dengan speed pada kisaran 15-30 km/jam,” paparnya.

Ia mengungkap fakta hampir seluruh jalan tol JORR dan tol dalam kota padat dengan kecepatan rata-rata 50-60 km/jam. “Ini menyumbang paparan emisi PM2,5 cukup tinggi di udara ambient Jakarta pada kisaran 25-30 mikrogram/m3,” imbuhnya.

Pantauan udara kondisi polusi di Jakarta. Foto: Shutterstock

Pencemaran Udara dari Industri

Tak hanya bersumber pada polusi kendaraan, keberadaan industri turut berkontribusi pada polusi di Jakarta. Arah angin dari tenggara dan timur cenderung mendorong polutan ke Jakarta.

Mulai dari kawasan industri Cikarang atau Bekasi, dan pabrik semen di Cibinong. Kemudian PLTU Babelan dan kawasan industri Pulogadung dan kawasan industri di Sunter.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top