Pesantren Rasakan Manfaat Biogas Berbahan Tinja Bantuan ESDM

Reading time: 2 menit
biogas
Menteri ESDM Ignatius Jonan mencoba memasak menggunakan api dari biogas komunal di Pondok Pesantren Al Yasini, Wonorejo, Pasuruan, 7 April 2018 lalu. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pasuruan (Greeners) – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membangun instalasi biogas komunal di Pondok Pesantren Al Yasini, Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ribuan santri telah merasakan manfaat pembangunan instalasi biogas berbahan baku tinja ini.

“Saya sampaikan terima kasih pada pemerintah melalui Kementerian ESDM atas bantuan pembangunan instalasi biogas komunal di pesantren kami. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi para santri,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Yasini, KH. A. Mujib Imron, Kamis (26/04/2018).

BACA JUGA: ESDM: Pengembangan EBT Bukan Lagi Sebuah Pilihan

Instalasi biogas komunal yang diresmikan Menteri ESDM Ignatius Jonan pada 7 April 2018 itu terdiri dari 50 unit water closet (WC), satu unit IPAL, satu digester biogas berukuran 2 X 12 m3 tipe fixed dome beton, dua unit lampu biogas dan empat kompor biogas. Instalasi ini dimanfaatkan oleh sekitar 3.000 santri yang ada di pesantren tersebut.

“Bantuan bisa menghemat biaya operasional pesantren serta menjaga kebersihan lingkungan. Limbah (tinja) dari para santri bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Selain itu, dengan penambahan 50 WC, para santri juga tidak lagi antre sehingga tidak terlambat sekolah. Itu manfaat lain dari pembangunan biogas ini,” terangnya.

biogas

Instalasi digester biogas yang dibangun di Pondok Pesantren Al Yasini mampu menampung limbah dari 3.000 santri. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Menurut Mujib, Kementerian ESDM juga berjanji akan membangun sumur bor besar berkapasitas 3.000 orang serta instalasi listrik tenaga surya. Saat meresmikan instalasi biogas, Menteri Jonan juga mengapresiasi pondok pesantren yang bisa menjadi pelopor energi terbarukan.

“Saat meresmikan, beliau (Menteri Ignatius Jonan) juga berkenan membangun sumur dan listrik tenaga matahari, kami hanya diminta menyiapkan lahan. Pak Menteri bilang sangat senang kalau pesantren bisa menjadi pelopor energi terbarukan,” katanya.

BACA JUGA: KLHK: PLTSa Merupakan Amanat Undang-Undang

Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengapresiasi Kementerian ESDM yang memilih pesantren sebagai lokasi pelaksanaan program pemerintah memperbanyak instalasi energi terbarukan dan ramah lingkungan.

“Bantuan kepada pesantren di Pasuruan sangat tepat. Pasalnya, Kabupaten Pasuruan memiliki 365 pesantren, lebih banyak dari jumlah desa sebanyak 341. Karena itu, amanah (bantuan) Kementerian ESDM pada pesantren pasti membawa manfaat,” terangnya.

Dengan adanya instalasi biogas tersebut, lingkungan pesantren terutama fasilitas mandi cuci kakus (MCK) sangat bersih. Para santri juga memasak menggunakan kompor dari biogas sehingga menghemat penggunaan elpiji maupun kayu bakar.

Penulis: MA/G12

Top