Pemerintah dan AESI Optimis Penggunaan PLTS Atap di Indonesia Terus Meningkat

Reading time: 2 menit
Foto: Xurya Daya Indonesia

Jakarta (Greeners) – Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) terus berupaya untuk mewujudkan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Guna merealisasikan target tersebut, sejak empat tahun terakhir AESI terus mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Atap di berbagai jenis bangunan melalui Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA). Berbagai pihak, baik itu pemerintah maupun pihak swasta, turut mendukung gerakan dan upaya tersebut.

“Pengembangan energi terbarukan kami fokuskan kepada instalasi yang cepat dan biaya produksi yang bersaing, salah satunya yakni PLTS Atap. Dalam upaya meningkatkan penggunaan tenaga surya, kami menyusun Rancangan Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang ramah bagi pengguna panel surya,” ujar Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, dalam acara bertajuk Refleksi Empat Tahun GNSSA: Perkembangan dan Tantangan Menuju Target Tahun 2025, Senin (13/09).

Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE mencatat bahwa penggunaan energi terbarukan cenderung meningkat selama lima tahun terakhir, khususnya penggunaan tenaga surya. Sejak 2018, penggunaan PLTS Atap terus mengalami kenaikan mulai dari 592 pelanggan hingga 3.781 pelanggan. Pemerintah optimis bahwa jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya.

“Pemerintah menilai bahwa pengembangan PLTS Atap dapat mempercepat target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Selain cepat, pemasangan panel surya juga membutuhkan biaya yang  ekonomis,” tambah Chrisnawan.

Pelaku Industri Dukung Penggunaan PLTS Atap

Upaya pemerintah dalam membuat regulasi yang ramah bagi para pengguna PLTS Atap mendapat dukungan dari berbagai pelaku industri. Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa, menjelaskan bahwa potensi energi surya di Indonesia yang melimpah dapat termanfaatkan dengan baik apabila didukung oleh regulasi tepat.

“Peminat PLTS Atap, khususnya dari kalangan industri, sudah mulai meningkat. Kami optimis minat ini akan terus tumbuh seiring dengan munculnya kesadaran industri untuk menghasilkan green product dengan mengoptimalkan konsumsi listrik dari energi terbarukan,” papar Fabby dalam acara yang sama.

Guna mendukung meningkatnya penggunaan PLTS Atap, perusahaan startup energi terbarukan, PT. Xurya Daya Indonesia, terjun langsung dalam upaya pemasangan panel surya di berbagai lokasi. Saat ini, penggunaan panel surya atap semakin diminati oleh pelaku industri karena adanya kecenderungan konsumen untuk mengonsumsi produk dengan jejak karbon yang minim.

“Kini konsumen juga semakin kritis terhadap produk yang mereka konsumsi, apakah proses produksi dan operasionalnya memiliki dampak yang merugikan bagi lingkungan atau tidak. Maka dari itu, minat pelaku industri terhadap PLTS Atap semakin meningkat,” ujar Managing Director PT. Xurya Daya Indonesia, Eka Hermawan.

Saat ini, berbagai pelaku industri seperti industri pariwisata, manufaktur, hingga perkantoran sudah menerapkan penggunaan PLTS Atap dalam kegiatan operasional mereka. Hingga September 2021, sebanyak 13 perusahaan telah menandatangani dukungan mereka terhadap GNSSA dan mendukung penggunaan energi bersih. Dengan adanya dukungan tersebut, baik pemerintah, AESI dan PT. Xurya Daya Indonesia optimis bahwa penggunaan PLTS Atap di negara ini akan terus meningkat.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Top