Pertamina: Energi Baru Terbarukan Adalah Masa Depan Energi Indonesia

Reading time: < 1 menit
Panel surya merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sinar matahari sebagai energi baru terbarukan. Ilustrasi: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Dalam rangka mendukung program “Indonesia Terang” yang digagas oleh pemerintah, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan berkomitmen untuk membantu menerangi wilayah-wilayah Indonesia yang masih rendah rasio elektrifikasinya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 1.000 Mega Watt (MW).

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sucipto mengatakan bahwa saat ini, PT Pertamina masih identik dengan perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, sedangkan minyak dan gas bumi tidak bisa dipertahankan untuk jangka panjang. Dwi pun menyatakan, masa depan energi bukanlah minyak dan gas bumi melainkan energi baru terbarukan.

“Pertamina siap untuk mengembangkan program 1.000 MW berbasis energi baru terbarukan dalam lima tahun kedepan dan ini diperkirakan total KPS (Kerjasama Pemerintah Swasta) sekitar USD 2 milyar. PT Pertamina akan serius mengembangkan energi baru terbarukan ini,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Senin (07/03).

Selain itu, dalam waktu dekat PT Pertamina juga akan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk membangun PLTS sebesar 50 MW di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat. PT Pertamina, katanya, siap berinvestasi dan nantinya PLN akan membeli listrik tersebut untuk masyarakat.

PT Pertamina, lanjut Dwi, juga akan bekerjasama dengan PT Energy Management Indonesia (Persero) atau PT EMI untuk melakukan audit energi. Nantinya, hasil audit energi ini akan menjadi baseline program konservasi Pertamina kedepan dalam mengelola energi yang lebih efisien.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan bahwa komitmen yang diutarakan oleh PT Pertamina akan sangat membantu pemerintah untuk memperkuat usaha-usaha yang telah dilakukan guna membangun energi baru terbarukan di wilayah-wilayah Indonesia.

“Ini bagus sekali. Jika nanti ada perselisihan harga, kita akan turun tangan meyakinkan program ini berjalan. Apalagi di wilayah Indonesia Timur, masih banyak yang belum dialiri listrik dan terisolir,” tandas Sudirman.

Penulis: Danny Kosasih

Top