Ladang Panel Surya Terapung, Solusi Singapura untuk Kurangi Emisi Karbon

Reading time: 2 menit
Foto: Dezeen.com

Menurut situs resmi Sekretariat Perubahan Iklim Nasional Singapura (NCCS), Singapura menyumbang sekitar 0,1 persen dari emisi global. Guna menekan laju emisi karbon, Pemerintah Singapura memutuskan untuk mulai beralih terhadap penggunaan sumber energi terbarukan. Awal tahun 2021, Singapura telah membangun ladang panel surya yang terdiri dari 13.000 panel surya di Selat Johor.

Tak berhenti sampai di situ, baru-baru ini Singapura juga telah membuka ladang panel surya terapung terbarunya yang berlokasi di Waduk Tengeh. Bekerja sama dengan Sembcorp Industries, Singapura membangun sebanyak 122.000 panel surya yang membentang seluas 45 hektar di atas permukaan air. Luas tersebut setara dengan luas 45 lapangan sepak bola.

“Ladang panel surya terapung ini kami yakini sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Kami yakin bahwa langkah ini dapat menjadi kunci bagi Singapura untuk dapat bertransformasi menjadi negara yang lebih berkelanjutan dan minim akan jejak karbon,” ujar Kepala Eksekutif Dewan Utilitas Publik (PUB) Singapura, Ng Joo Hee, dalam The Strait Times.

Untuk membangun ladang panel surya terapung, Singapura menggunakan panel surya yang dibuat secara khusus supaya kualitas air tetap terjaga. Mereka menggunakan panel surya yang terdiri dari kaca ganda, dan setiap panel dapat menghasilkan listrik sebesar 490 watt peak. Selain itu, pada panel surya tersebut juga terdapat enam jenis pelampung yang terbuat dari polietilen densitas tinggi bersertifikat food grade yang kokoh dan aman bagi biota air.

“Ketika membangun ladang panel surya terapung, kami harus membuat perhitungan yang tepat guna memastikan panel dapat tertambat dengan aman. Kami ingin panel surya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama,” tutur Jen Tan, Kepala Solusi Terintegrasi dari Sembcorp Industries.

Ladang Panel Surya Terapung Pangkas Emisi Karbon hingga 32 Kiloton Per Tahun

Keberadaan ladang panel surya terapung di Singapura telah membantu negara tersebut untuk mengurangi jumlah emisi karbon dalam jumlah yang fantastis. Menurut Badan Air Nasional Singapura, ladang tenaga surya tersebut dapat mengurangi emisi karbon sekitar 32 kiloton per tahun, dan itu sebanding dengan menghilangkan 7.000 mobil dari jalanan.

Saat ini, ladang panel surya terapung telah menghasilkan listik bersih dengan kapasitas sebesar 60 megawatt (MWp). Jumlah tersebut dapat memberi daya pada 16.000 apartemen selama satu tahun. Diperkirakan bahwa pembangkit listrik tenaga surya Waduk Tengeh akan memberikan kontribusi sekitar 4 persen dari target produksi energi bersih di Singapura dan dapat memberi daya pada 350.000 rumah pada tahun 2030.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Singapura berencana untuk membangun ladang panel surya di beberapa lokasi lainnya. Badan Air Nasional Singapura berencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di kawasan perairan Bedok dan Lower Seletar Singapura. Dengan adanya rencanan pembangunan tersebut, Pemerintah Singapura optimis bahwa negaranya dapat mencapai target emisi nol bersih pada paruh kedua abad ini.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

The Strait Times

Euronews

Top