Jakarta (Greeners) – Menjelang akhir minggu pertama negosiasi dalam KTT Perubahan Iklim (UNFCCC) di Paris, WWF menilai para negosiator dunia sepertinya masih harus melalui berbagai negosiasi yang alot agar mendapatkan jalan keluar untuk melindungi dunia dari dampak kerusakan akibat perubahan iklim.
Tasneem Essop, Ketua Delegasi WWF Internasional, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa para negosiator masih memerlukan kerja keras untuk mengubah teks negosiasi menjadi kesepakatan yang ambisius dan setara.
“Meski kemajuan terasa masih terlalu lambat, dalam beberapa hal sudah terlihat pilihan-pilihan yang lebih jelas dan terstruktur,” jelasnya, Jakarta, Jumat (04/12).
Sedangkan dari Pavilion Indonesia, salah satu sesi yang telah berlangsung yaitu membahas soal peran masyarakat sipil dalam mendorong komitmen Indonesia dalam restorasi bentang alam skala nasional sebagai kontribusi dalam Bonn Challenge.
Hadi Daryanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup RI, dalam kesempatan ini menyampaikan kesiapan pemerintah untuk menyatakan secara terbuka komitmen restorasi bentang alam dan akan mengajak partisipasi lembaga swadaya masyarakat dan kalangan bisnis.
“Bonn Challenge ini merupakan komitmen global untuk merestorasi 150 juta hektar lahan terdegradasi dan lahan terdeforestasi pada tahun 2020,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih