Bertemu PM Norwegia, Presiden Jokowi Bahas Deforestasi

Reading time: 2 menit
Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Norwegia Jonas Gahr Støre. Foto: KLHK
Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Norwegia Jonas Gahr Støre. Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Norwegia Jonas Gahr Støre. Pertemuan tersebut membahas deforestasi dan keadilan informasi di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Jumat (1/12).

Selain itu, kedua kepala negara ini juga tengah membahas sejumlah isu. Di antaranya kerja sama lingkungan hidup antara Indonesia dan Norwegia.

“Presiden Jokowi menegaskan komitmen dan kerja nyata, bukan lagi janji dan klaim. Indonesia telah berhasil menurunkan emisi melalui penurunan deforestasi dan degradasi hutan yang telah terbukti, serta diakui secara global,” ungkap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar usai pertemuan bilateral tersebut.

BACA JUGA: COP28, Norwegia Bayar US$100 Juta untuk Tangani Krisis Iklim Indonesia

Pada Oktober tahun lalu, ujar Siti, Norwegia telah memberikan kontribusinya sebesar USD56 juta terhadap kinerja penurunan deforestasi Indonesia. Hal itu untuk periode 2016/2017 melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Di COP28 ini, PM Støre mengumumkan lanjutan dari kontribusi Norwegia tersebut sebesar USD100 juta untuk kinerja penurunan deforestasi untuk periode 2017/2018 dan 2018/2019.

“Kontribusi Norwegia terhadap kinerja Indonesia dalam penurunan deforestasi tersebut akan terus berlangsung. Terutama terhadap kinerja penurunan deforestasi Indonesia yang telah terjadi, yakni untuk periode 2019/2020, 2020/2021, dan 2021/2022,” kata Støre.

Ilustrasi penebangan hutan. Foto: Freepik

Ilustrasi penebangan hutan. Foto: Freepik

Jokowi Singgung UU Uni Eropa

Sementara itu, Presiden Jokowi juga menyinggung Undang-Undang (UU) Uni Eropa tentang Deforestasi (EUDR). Kemudian, bersama PM Støre, Jokowi membahas terkait kerja sama investasi kedua negara.

Harapannya, Norwegia dapat merealisasikan komitmen JETP secepatnya. Kemudian, dapat meningkatkan investasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai kota pintar berbasis hutan.

BACA JUGA: Laju Deforestasi di Indonesia Masih Tinggi 

“Meski tidak anggota EU, namun sebagai kawasan ekonomi di Eropa diharapkan Norwegia dapat membantu memberikan keseimbangan informasi dan keadilan bagi Indonesia dengan memberikan pandangan yang berimbang. Khususnya terkait peraturan deforestasi Uni Eropa yang bersifat diskriminatif dan berdampak besar terhadap jutaan petani kecil,” jelas Siti.

Terakhir, kedua pemimpin negara tersebut membahas soal situasi di Gaza. Presiden Jokowi berharap Norwegia sebagai fasilitator perjanjian Oslo, dapat berkontribusi dalam mencari solusi perdamaian di Gaza berdasarkan solusi dua negara.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top