Anjing Kintamani, Anjing Asli Pulau Dewata

Reading time: 2 menit
anjing kintamani bali
Anjing Kintamani Bali (Canis lupus). Foto: wikimedia commons

Di antara semua anggota kerajaan binatang, anjing termasuk yang paling berhasil menjalin hubungan dekat dengan manusia. Mereka dapat dilatih dan diajak bermain. Sebagai hewan berkelompok, anjing termasuk hewan yang terkenal akan kesetiaannya. Tidak heran jika anjing disebut sebagai hewan sosial.

Anjing merupakan mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 10.000-15.000 tahun silam (Budiman, 2006). Hingga kini keturunan anjing telah mencapai ratusan ras dari berbagai macam jenis. Otoritas kinologi internasional terbesar di dunia, Federation Cynologque Internationale (FCL), bahkan telah mengklasifikasikan anjing ke dalam 9 grup besar yang didasarkan pada peran sosialnya.

Salah satu ras anjing yang berasal dari Indonesia adalah anjing kintamani bali (Canis lupus). Anjing kintamani termasuk anjing yang pintar dan tangkas sehingga mudah untuk dilatih. Anjing ini memiliki indera penciuman yang tajam, kemampuan berenang yang baik dan dapat berlari dengan cepat (Puja, 2011).

Anjing yang memiliki ciri fisik menyerupai serigala ini merupakan anjing lokal pegunungan yang hidup di sekitar wilayah Kintamani. Dahulu anjing kintamani dikenal dengan sebutan anjing gembrong (Bahasa Bali). Mereka hidup di daerah sekitar Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Anjing kintamani dikenal sebagai anjing kuno (ancient dog) dan menjadi maskot fauna Kabupaten Bangli, Provinsi Bali (Puja, 2007).

anjing kintamani bali

Telinga anjing kintamani berdiri tegak dan berbentuk segitiga dengan ujung berwarna kemerahan. Foto: wikimedia commons

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, anjing kintamani merupakan persilangan antara anjing Chow-Chow yang berasal dari Cina dengan anjing lokal Bali yang telah mengalami keragaman genetik (Puja et al., 2005). Secara fisik, anjing kintamani memiliki ukuran kecil sampai sedang. Tinggi anjing kintamani jantan rata–rata 51,25 cm dengan berat badan rata–rata 15,09 kg. Sedangkan ukuran tinggi anjing betina rata–rata 44,65 cm dengan berat badan rata–rata 13,24 kg.

Anjing kintamani memiliki bentuk tubuh yang atletis, berbulu tebal dan panjang terutama di daerah pundak, ekor, dan kaki belakang. Ukuran kepalanya sangat proposional dengan ukuran tubuh. Telinga anjing kintamani berdiri tegak dan berbentuk segitiga dengan ujung berwarna kemerahan. Ekor bulunya tebal dan berbentuk bulan sabit (Puja, 2011).

Dilansir pada laman anjingkita.com distribusi warna bulu pada anjing kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu: 1) warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya; 2) warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit; 3) warna coklat muda atau coklat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem; 4) warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna poleng atau anggrek.

Anjing kintamani telah ditetapkan sebagai anjing ras pertama Indonesia oleh Perkin (Perkumpulan Kinologi Indonesia) pada tahun 2006 dan disahkan sebagai anjing ras pertama Indonesia oleh Asian Kennel Union (AKU) pada Februari 2012 (Darmadji dan Kristanto, 2012). Pengakuan AKU terhadap anjing kintamani menjadikan anjing ini semakin diminati oleh masyarakat, dan secara tidak langsung nilai ekonomi dari anjing ini semakin meningkat.  

anjing kintamani bali

 

Penulis: Sarah R. Megumi

Top