Bambu Raksasa, Terbesar di Dunia Tingginya Bisa Capai 42 Meter

Reading time: 2 menit
Bambu ini bermanfaat menjadi bahan bangunan. Foto: Inaturalist

Bambu raksasa atau sembilang (Dendrocalamus giganteus) merupakan bambu terbesar yang ada di dunia. Tak hanya buluhnya yang besar, famili Poaceae ini juga memiliki rumpun yang besar.

Secara alamiah, spesies ini berasal dari Myanmar dan Thailand. Di daerah asalnya tersebut, tumbuhan ini masyarakat manfaatkan untuk tempat mengambil air.

Pemanfaatan lain yakni untuk konstruksi bangunan dan perumahan, pipa air, cinderamata, hingga bahan perlengkapan rumah.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum 

Bambu ini sangat tinggi, berbatang besar dan berwarna hijau keabu-abuan. Mereka tumbuh mencapai ketinggian hingga 30 meter. Namun, satu rumpun di Arunachal Pradesh, India hingga mencapai 42 meter.

Pertumbuhan bambu ini sangat cepat, hingga 40 sentimeter per hari. Rekor untuk spesies ini yakni dapat tumbuh 46 sentimeter dalam 24 jam ditetapkan pada 29-30 Juli 1903 di Peradeniya Royal Botanical Gardens di Ceylon (Sri Lanka).

Batangnya lurus dan berwarna hijau keabu-abuan dan menjadi hijau kecokelatan saat kering. Tunas muda berwarna ungu kehitaman.

Panjang ruasnya mencapai 25-40 sentimeter dengan diameter 10-35 sentimeter. Dinding batangnya tipis, bercabang hanya di bagian atas.

Saat muda, selubung batang berwarna kehijauan dan berubah menjadi cokelat tua saat dewasa. Sarungnya besar dan lebar dengan panjang 24 hingga 30 sentimeter dengan lebar 40 hingga 60 sentimeter.

Bagian bilahnya berbentuk segitiga dengan panjang 7 hingga 10 sentimeter. Bagian atas sarungnya membulat.

Habitat dan Distribusi Penyebaran

Habitat spesies ini berada di hutan dan tepi sungai dari permukaan laut hingga ketinggian 2.000 meter. Spesies ini berasal dari India, Myanmar, Thailand dan Provinsi Yunnan di China.

Di Kebun Raya Bogor, tumbuhan bambu ini berbunga setelah 30 tahun. Usai berbunga mereka akan berangsur-angsur mati.

Pemanfaatan Bambu Raksasa

Merujuk strukturnya yang besar dan juga cabangnya, tumbuhan ini berpotensi sebagai bahan bangunan. Buluhnya yang besar dan tegak bisa untuk tiang rumah tradisional yang cukup kuat.

Sementara batang mudanya (rebung) dapat kita makan. Penanaman dalam jumlah banyak dan bergerombol dapat berfungsi untuk mengurangi erosi tanah.

Taksonomi Bambu Raksasa (Dendrocalamus giganteus)

Penulis: Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top