Bayam Merah, Tidak Hanya Diincar Penderita Anemia

Reading time: 2 menit
bayam merah
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.). Foto: wikimedia

Dibandingkan dengan bayam hijau, jenis bayam merah kurang populer untuk di konsumsi. Meskipun terbilang kurang populer, ternyata bayam merah mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.

Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam famili Amarantaceae. Dalam 100 gram bayam merah terdapat kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin (A, B1, E, C, dan folat), dan mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan zat besi dalam tanaman ini relatif tinggi dibandingkan sayuran lain yang sangat berguna bagi penderita anemia (Rizki, 2013).

Bayam merah memiliki ciri- ciri berdaun tunggal dan bertekstur lunak. Daunnya berbentuk bulat telur yang ujungnya agak meruncing dan berwarna kemerahan dibagian tepi dan bagian tengah daun. Bagian batangnya lunak dan berwarna putih kemerah-merahan. Bunga bayam merah ukurannya kecil mungil dan keluar dari ketiak-ketiak daun. Buahnya tidak berdaging tetapi bijinya banyak, sangat kecil, bulat, dan mudah pecah. Bentuk akar berupa akar tunggang yang menyebar dangkal pada kedalaman antara 20 – 40 cm.

Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, antara lain sayur bening, sayur lodeh, pecel, rempeyek bayam dan lalap. Warna merah keunguan pada sayuran ini berasal dari pigmen alami yang disebut anthocyanin dan bisa diambil ekstraknya untuk pewarna makanan alami.

bayam merah

Daun dan buah bayam merah. Foto: www.flickr.com/photos/starr-environmental/24565322944/in/photostream/

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa bayam merah memiliki potensi untuk menurunkan risiko terserang kanker, mengurangi kolesterol, memperlancar sistem pencernaan, dan antidiabetes. Selain itu bayam merah dapat mencegah penyakit kuning, alergi terhadap cat, osteoporosis, sakit karena sengatan lipan atau terkena gigitan ulat bulu. Batang dan daun bayam merah dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar, memelihara kesehatan kulit, dan mengobati kepala pusing sementara akar bayam merah bermanfaat sebagai obat disentri.

Masyarakat kota Denpasar menggunakan daun bayam merah secara turun-temurun sebagai peluruh air seni. Untuk pengobatan siapkan 25-30 gram daun bayam merah segar lalu rebus dan dimakan sebagai lalap. Selain direbus, bayam dapat juga dijus untuk diminum. Untuk mengobati luka akibat oleh gigitan binatang berbisa, daun bayam segar digiling sampai halus kemudian ditempelkan pada luka.

Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya tidak mengonsumsi tanaman ini secara berlebihan. Jika terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena tanaman ini mengandung beberapa senyawa alergenik (memiliki efek alergen). Salah satu senyawa alergenik yang dominan adalah asam oksalat yang dapat mengganggu fungsi ginjal (Lingga, 2010).

bayam merah

Penulis: Sarah R. Megumi

Top