Pohon Johar, Peneduh yang Mampu Beradaptasi di Lahan Kritis

Reading time: 2 menit
Bunga Pohon Johar
Nama ilmiah johar, Cassia siamea Lamk, merujuk pada tempat asalnya, yakni Siam atau Thailand. Foto: shutterstock

Kita sering mendengar nama ‘Johar’ sebagai nama sebuah wilayah di Jakarta. Namun, tahukah kamu bahwa julukan itu juga mengacu pada suatu jenis pohon yang menghasilkan kayu keras?

Dalam buku Budidaya Johar (Cassia seamea) untuk Antisipasi Kondisi Kering (2014), johar termasuk ke dalam kelompok kayu keras. Kayunya bermanfaat untuk dijadikan arang karena memenuhi syarat komersial. Selain itu, motifnya yang indah sering digunakan untuk mebel dan panel dekoratif (Suharnantono, 2011).

Baca juga: Tanjung, Pohon Berdaun Rindang dan Berbunga Harum

Nama ilmiah johar adalah Cassia siamea Lamk yang merujuk pada tanah asalnya, yakni Siam atau Thailand. Flora ini merupakan jenis tumbuhan asli Asia Tenggara yang tersebar mulai dari Indonesia hingga Sri Lanka (Suharnantono, 2011).

Selain ke India Barat, tanaman ini juga telah diperkenalkan ke Amerika Tengah, Florida, Afrika Barat, Timur,  dan Selatan. Tahun 1910-1924 pernah dilakukan penanaman besar-besaran di Afrika (National Academy of Sciene, 1980 dalam Suharnantono, 2011).

Pohon Johar

Pohon Johar atau dikenal dengan nama Jati Wesi ini memiliki keunggulan karena kayunya yang keras. Foto: shutterstock

Meskipun tak dapat memperbaiki kandungan nitrogen di dalam tanah, johar dapat tumbuh pada lahan kritis atau tidak subur. Sistem perakarannya yang dangkal memudahkannya runtuh bila terdapat angin besar (Suharnantono, 2011).

Pohon tahunan yang tergolong cepat tumbuh ini memiliki tinggi sekitar 10-20 meter. Bila ditinjau secara morfologi, johar memiliki batang berbentuk bulat, berkayu, berdiri tegak, berkulit kasar, bercabang, dan berwarna putih kotor (Budidaya Johar (Cassia seamea) untuk Antisipasi Kondisi Kering, 2014).

Baca juga: Waru, Tumbuhan Peneduh yang Mengandung Zat Antiseptik

Daunnya majemuk dan berwarna hijau. Sementara pertulangan daunnya menyirip genap dengan anak daun berbentuk bulat panjang. Ujung dan pangkal daunnya membulat dengan panjang daun 3-7,5 cm dan lebar 1-2,5 cm, serta bertepi rata  (Badan POM RI, 2008).

Tanaman peneduh ini juga mempunyai bunga majemuk berwarna kuning yang terletak di ujung batang. Kelopak bunganya terbagi lima dengan hiasan warna hijau kekuningan. Benang sarinya berukuran kurang lebih 1 cm. Pada tangkai sari johar yang berona kuning terdapat kepala sari berwarna cokelat dan putik hijau kekuningan. Bunganya mempunyai daun pelindung berwarna kuning yang cepat rontok.

Khasiat Pohon Johar

Daun johar dapat dipakai untuk pupuk hijau dan makanan ternak seperti kambing dan domba. Pohon yang dikenal dengan nama Jati Wesi ini juga bermanfaat untuk mengendalikan erosi dan termasuk reklamasi pada bekas tambang. Selain berfungsi sebagai tempat bernaung dan berteduh, tanaman hias ini juga dimanfaatkan untuk tanaman inang bagi kayu cendana.

Dalam pengobatan tradisional, daunnya digunakan sebagai obat malaria, luka, gatal, kudis, kencing manis, dan demam. Karena mengandung flavonoid dan karotenoid yang cukup tinggi, daun johar juga dimanfaatkan sebagai tonik (Heyne,1987).

Taksonomi Johar

Penulis: Sarah R. Megumi

Top