Cranberry, Kerabat Blueberry yang Bisa Cegah Berbagai Penyakit

Reading time: 2 menit
Tumbuhan ini mampu mencegah berbagai penyakit. Salah satunya infeksi saluran kemih. Foto: Inaturalist

Cranberry (Vaccinium macrocarpon) berasal dari subgenus Oxycoccus dan genus Vaccinium. Buah ini satu kerabat dengan buah blueberry, liongonberry dan bilberry.

Secara komersial, spesies semak abadi ini merupakan tanaman komersial sebagai buah-buahan. Namun, kerap diolah menjadi selai, saus dan jus buah. Mereka bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit. Mulai dari mencegah infeksi saluran kemih, menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko gangguan lambung dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum Cranberry

Tanaman ini merupakan semak asli setinggi 4 meter, tegak, menyebar dengan cabang melengkung. Pertumbuhan awal tanaman ini biasanya terlihat dari batangnya yang tumbuh beberapa kaki secara horizontal dalam satu musim.

Daun

Daunnya memiliki panjang 5 hingga 12 sentimeter, dalam 3 lobus, bergigi dengan 1 hingga 6 kelenjar besar di dekat puncak tangkai daun. Mereka termasuk dalam daun gugur karena setelah bertahan 2 tahun, daun-daun ini akan berjatuhan.

Selama musim tanam, permukaan atas daun berwarna hijau tua dan mengkilap. Lalu berubah menjadi merah kuning atau ungu kemerahan saat musim gugur.

Akar

Sistem akarnya terdiri dari akar berserat yang sangat halus yang berkembang di dalam 3 hingga 6 inci atas tanah. Mereka tidak memiliki rambut akar.

Dalam penyerapan nutrisi, tanaman ini banyak dibantu oleh hubungan simbiosisnya dengan mikoriza jamur.

Buah

Buahnya adalah epigini atau beri “palsu”. Di wilayah barat laut pasifik, buah ini beratnya sekitar 1 hingga 1,5 gram. Kutikula lilin yang menutupi kulit berkontribusi untuk menahan kehilangan kelembapan setelah panen. Di balik warnanya yang merah menggoda, rasa buah ini sedikit manis dan masam.

Habitat dan Distribusi Penyebaran 

Pertumbuhan paling baik tanaman ini yaitu saat iklim sedang. Tanaman merambat ini biasanya ditransplantasikan ke daerah rawa dimana mereka dibudidayakan .

Tanaman ini sangat menyukai area lembab seperti rawa gambut. Daunnya yang kering berjatuhan turut berkontribusi sebagai pupuk organik.

Buah ini populer di Amerika Utara sejak abad lalu dan menjadi simbol tradisi ucapan terima kasih dan perayaan Natal. Tanaman ini berasal dari timur laut dan utara tengah Utara Amerika. Di sana mereka tumbuh di rawa gambut dan rawa-rawa (Roper dan Vorsa, 1997).

Distribusi alami berkisar dari Newfoundland barat melalui wilayah Great Lakes ke Ontario barat dan Minnesota dan paling tinggi di Pegunungan Appalachian hingga Carolina Utara dan Tennessee (Vander Kloet, 1988). Sebagai tanaman komersial mereka tumbuh di Inggris, Kanada bagian barat, dan Amerika Serikat bagian timur.

Selain itu juga masyarakat di Eropa Timur di Latvia, Estonia, dan Belarusia, Amerika Selatan hingga Chili membudidayakan tumbuhan ini.

Budi daya buah ini pertama kali terjadi pada awal tahun 1800-an di Massachusetts dan NewJersey (Caruso et al., 2000). Lalu menyebar ke wilayah Amerika Utara lain dan dunia.

Kandungan dan Manfaat Cranberry

Mengandung polifenol, vitamin, avonoid dan fitokimia langka lainnya, V. macrocarpon secara medis bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh (Sun et al., 2002).

Di India Timur buah ini kerap disebut sebagai “sassamanesh”. Mereka bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit. 

Taksonomi Cranberry (Vaccinium macrocarpon)

Penulis: Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top