Dari Sapi oleh Manusia untuk Lingkungan

Reading time: 4 menit

Biogas Tank www.sln.org.uk

Susu sapi mulai dikonsumsi sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Konsumsi susu sapi berawal ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi di daerahnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia pertama kali memelihara sapi perah.

Susu memiliki keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan bahwa susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain.

Fungsi yang berbeda dimiliki oleh sapi potong. Sapi jenis ini diternak petani untuk diambil dagingnya. Daging yang akrab disebut beef ini adalah jaringan otot yang diperoleh dari sapi yang biasa digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Daging sapi dapat diolah dan dikonsumsi dengan cara yang berbeda-beda. Di Eropa dan Amerika Serikat, misalnya, has luar, daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan sebagai bahan pembuatan steak. Sedangkan di Indonesia dan di berbagai negara Asia lainnya, daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro dan rendang.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kotoran sapi dapat diolah menjadi biogas yang dapat menggantikan fungsi minyak tanah dalam kehidupan sehari-hari. Biogas merupakan teknologi terapan ramah lingkungan yang sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Menurut www.wikipedia.org, biogas merupakan gas yang dihasilkan dari aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik, diantaranya; kotoran manusia dan hewan, serta limbah domestik (rumah tangga). Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Gas berbahan dasar kotoran ternak ini mempunyai daya bakar baik, tidak berasap dan tidak berbau sehingga makanan Anda tetap bersih.

Dengan memanfaatkan kotoran sapi yang diolah menjadi biogas sebagai sumber energi pengganti bahan bakar minyak tanah, kita bisa hidup lebih hemat. Selain itu, biogas pun dapat merubah pola hidup kita ke arah zero waste. Pasalnya, limbah dari proses pembuatan biogas menghasilkan kotoran ternak yang telah kehilangan unsur gasnya (slurry). Kotoran ternak tersebut sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat digunakan sebagai pupuk organik, misalnya unsur protein, selulose dan lignin yang tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Begitu banyak keuntungan yang didapat ketika menggunakan teknologi biogas. Mungkin sudah saatnya temuan ini lebih disosialisasikan ke khalayak, agar semakin banyak pula masyarakat yang dapat menikmati kelebihannya, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Top