Dolar Rambat, Tanaman Hias Bisa Memanjat Dinding

Reading time: 2 menit
Tanaman hias ini memiliki racun yang berbahaya. Foto: Shutterstock

Tumbuhan ini mempunyai daun berwarna hijau yang mirip seperti dolar. Pertumbuhan serta bentuknya pun cukup unik, sehingga jamak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Inilah dolar rambat, spesies tanaman yang berasal dari Asia Timur dan Tenggara.

Dolar rambat dikenal juga sebagai pohon dolar atau daun dolar. Tumbuhan ini tergabung ke dalam keluarga Moraceae, sehingga masih berkerabat dengan beringin, ara, tin dan murbei.

Jangan bingung, sebagian orang memang menjuluki tanaman Zamioculcas zamiifolia sebagai pohon dolar. Ini karena tampilan keduanya yang sama-sama memiliki daun berwarna hijau.

Secara taksonomi, spesies Z. zamiifolia atau ZZ plant diidentifikasi sebagai anggota keluarga Araceae. Tanaman ini merupakan satu-satunya spesies yang berasal dari genus Zamioculcas.

Morfologi dan Ciri-Ciri Dolar Rambat

Daun dolar dari keluarga Moraceae disebut sebagai Ficus pumila. Tumbuhan ini bisa dikenali dari pertumbuhannya yang merayap atau memanjat, dengan tinggi mencapai 2,5–4 meter.

Jika tidak dicukur, tinggi flora ini bahkan bisa mencapai 9–12 meter. Perkembangbiakkannya memang tergolong cepat; merambat pada berbagai objek seperti dinding, batu dan pohon.

Dari situ kita dapat mengetahui bahwa dolar rambat memiliki sifat liana. Artinya, tumbuhan tersebut memerlukan kaitan atau objek lain untuk mendapatkan pancaran cahaya matahari.

Daun ini juga terlihat selalu hijau, berbentuk hati dan lonjong dengan urat yang berlawanan. Mulanya bentuk daun lebih kecil dan tipis, namun semakin menebal dan besar saat dewasa.

Seperti yang terlihat, tumbuhan satu ini dilengkapi dengan jenis akar udara. Bagian itu dapat mengeras seperti tambang atau tongkat berkat lateks bening yang terkandung di dalamnya.

Habitat dan Karakteristik Dolar Rambat

Dolar rambat tumbuh di daerah beriklim sedang. Mereka tidak bisa menoleransi cuaca beku, meski dapat bertahan hidup sampai pada suhu 1 derajat Celsius atau 34 derajat Fahrenheit.

Karena itu, populasi tumbuhan ini biasanya ditemukan pada negara-negara Asia. Spesiesnya tumbuh subur di daerah Cina, Jepang, Vietnam, Thailand, Kamboja, Malaysia dan Indonesia.

Di tanah air, tanaman berordo Rosales itu dibudidayakan secara luas. Mereka dimanfaatkan sebagai ornamen tembok atau pagar, serta dikenal sebagai tanaman hias minim perawatan.

Itu pulalah yang menjadi faktor pembeda antara spesies F. pumila dan Z. zamiifolia. ZZ plant dapat kita tanam di dalam pot serta diletakkan di dalam rumah, sedangkan daun dolar tidak.

Jikalau lingkungan mendukung, pertumbuhan daun ini dapat bersifat invasif. Akar atau sulur sekundernya bisa menyebabkan kerusakan struktural, terutama pada bangunan yang rapuh.

Toksisitas Tumbuhan Dolar Rambat

Di balik manfaatnya sebagai tanaman hias, dolar rambat nyatanya mengandung toksin yang cukup berbahaya. Ini mungkin tidak menyebabkan kematian, melainkan peradangan serius.

Salah satu risiko kesehatan apabila terkena getah tumbuhan ini, ialah phytophotodermatitis. Penyakit radang kulit itu bisa menimbulkan bercak lepuh, pembengkakan dan rasa terbakar.

Gejala phytophotodermatitis sendiri baru akan mulai terasa 24 jam setelah terpapar. Namun puncak rasa sakitnya akan terasa mulai dari 48–72 jam kemudian, tergantung kondisi tubuh.

Meski begitu, pengobatan penyakit ini dapat dilakukan sendiri di rumah dengan krim steroid topikal. Sedangkan aspirin dan ibuprofen berguna untuk mengurasi rasa sakit serta bengkak.

Apabila rasa sakit belum juga mereda, maka segera konsultasikan diri ke dokter. Penyakit ini mungkin tidak terlalu berbahaya, namun dapat memicu terjadinya infeksi jika kita diamkan.

Taksonomi Spesies Ficus Pumila

Penulis : Yuhan al Khairi

Top