Inilah Alap-Alap Capung, Burung Karnivora Terkecil di Dunia

Reading time: 2 menit
Alap-Alap Capung sahabat petani yang gemar memangsa hama persawahan. Foto: Panji B Surata Azis

Alap-alap capung atau Microhierax fringillarius adalah jenis burung karnivora terkecil yang ada di dunia. Mereka merupakan satwa asli Asia Tenggara, sehingga populasinya dapat kita temukan di berbagai daerah Indonesia.

Secara umum, burung alap-alap dikenal juga sebagai falcon, caracara, atau kestrel. Mereka ahli gabungkan dalam famili Falconidae, namun terbagi kembali ke dalam dua genus besar.

Alap-alap kawah (Falco peregrinus), alap-alap sapi (F. moluccensis) dan alap-alap macan (F. severus) berasal dari genus Falco, sedang alap-alap capung merupakan genus Microhierax.

Secara klasifikasi, spesies M. fringillarius masuk dalam kelas Aves dan ordo Falconiformes. Mereka populer sebagai sahabat petani, sebab gemar mengonsumsi hama persawahan.

Morfologi dan Ciri-Ciri Alap-Alap Capung

Alap-alap capung memiliki panjang 14-17 cm dengan bobot 28-55 gram. Rentang sayapnya mencapai 27-34 cm, sehingga mereka tergolong sebagai burung pemangsa berukuran kecil.

Tidak cuma itu, burung dengan nama asing black-thighed falconet ini dapat kita cirikan dari warna bulunya, yakni putih pada bagian bawah dan hitam mengilap pada bagian atasnya.

Terkadang, terdapat corak cokelat kehitaman pada bagian perut burung tersebut. Matanya terlihat unik dengan bercak besar berwarna hitam, yang sekilas mirip seperti mata panda.

Spesies remaja dapat kita identifikasi melalui warna mukanya yang kemerahan. Warna iris mereka umumnya cokelat gelap, serta mempunyai paruh dan kaki berwarna keabu-abuan.

Alap-alap capung betina berukuran lebih besar daripada sang jantan. Mereka juga memiliki corak bulu yang lebih cokelat, serta terdapat coretan putih pada bagian paha dan ekornya.

Habitat dan Distribusi Alap-Alap Capung

Spesies M. fringillarius menyebar di kawasan Afrika, Erasia, India, China dan Burma. Mereka tentunya bisa kita temukan di Semenanjung Thailand, Malaysia, Singapura, serta Indonesia.

Di Tanah Air, predator kecil ini terdistribusi mulai dari Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Ia hidup di wilayah dataran rendah sampai ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Daerah pepohonan yang agak terbuka merupakan lokasi favorit burung alap-alap capung. Mereka bahkan dapat kita jumpai di area terbuka tepian hutan primer dan juga sekunder.

Black-thighed falconet ahli ketahui melakukan migrasi pada musim dingin. Spesiesnya sering awam temukan beterbangan di area sawah dan perkebunan, yakni untuk mencari mangsa.

Seperti namanya, burung alap-alap capung mengonsumsi kupu-kupu, ngengat dan capung. Mereka juga memakan laron dan tonggeret, serta berbagai jenis burung kecil dan kadal.

Kebiasaan dan Pola Hidup Alap-Alap Capung

Melansir berbagai sumber, burung alap-alap senang bertengger di pucuk pohon kering atau mati. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau mangsa, mulai dari sore hingga waktu senja.

Selain itu, ahli menyebut bahwa burung alap-alap capung gemar berada di sekitar perairan. Lokasi ini biasanya dihinggapi banyak capung, yang notabene-nya santapan favorit mereka.

Sebagai burung penetap, M. fringillarius bersarang di lubang-lubang pohon menggunakan kayu kering. Waktunya berbiaknya pakar ketahui berlainan, tergantung daerah asal mereka.

Di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Jawa, burung alap-alap capung berbiak mulai dari Februari sampai Maret, sedangkan di Kalimantan antara bulan November sampai Desember.

Induk betina dapat menghasilkan telur sebanyak 4-5 butir. Anak-anak burung ini diasuh oleh sang ibu di dalam sarang, yang mereka tinggali selama satu sampai satu setengah tahun.

Taksonomi Spesies Microhierax Fringillarius

Penulis : Yuhan al Khairi

Top