Jamur Blas, Hama yang Picu Penyakit Serius pada Padi

Reading time: 3 menit
Jamur patogen ini bisa menyebabkan penyakit serius pada tanaman padi. Foto: Shutterstock

Magnaporthe grisea atau lebih dikenal sebagai jamur blas, ialah sejenis jamur patogen yang dapat memicu penyakit serius pada tanaman padi. Jamur ini ahli ketahui mudah menyebar, sehingga penting untuk mengetahui cara pengendaliannya.

Jamur blas tergabung dalam genus Magnaporthe dan famili Magnaportaceae. Fungi ini ahli golongkan sebagai jamur ascomycete, yang dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Dalam klasifikasinya, M. grisea memiliki sejumlah nama binomial. Spesiesnya pakar sebut juga sebagai Pyricularia grisea, Pyricularia oryzae, Ceratosphaeria grisea dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, infeksi M. grisea pertama kali ahli temukan menyerang padi gogo. Ini menjadi ancaman yang sangat serius, bahkan dapat menurunkan hasil panen hingga 70 %.

Gejala Penyakit dan Serangan Jamur Blas

Meskipun sangat jarang menyerang pelepah daun padi, jamur blas pada dasarnya mampu menginfeksi seluruh stadia tumbuhan mulai dari daun, buku, sampai bagian leher malai.

Mereka berbiak pada suhu rata-rata 28 Celsius, sehingga mudah kita temukan di Indonesia. Ada beberapa gejala yang timbul apabila padi terserang jamur blas, berikut di antaranya:

Gejala pada Daun Tanaman

  • Terlihat bercak cokelat berbentuk belah ketupat dan memanjang searah urat daun
  • Pinggiran bercak berwarna cokelat dengan bagian tengah berwarna putih keabu-abuan
  • Bercak-bercak tersebut paling banyak ditemukan pada stadium pertumbuhan vegetatif
  • Bercak-bercak ini juga bisa bergabung menjadi satu, sehingga secara keseluruhan daun tanaman tampak seperti terbakar.

Gejala pada Leher Malai

  • Serangan jamur blas biasanya terjadi pada tanaman yang malainya telah tumbuh
  • Malai menjadi mengkerut, butir tidak terisi penuh dan kadang-kadang menjadi hampa
  • Buku-buku yang terserang infeksi jamur ini berwarna cokelat kehitaman dan membusuk, sehingga permukaannya sangat mudah patah jika tertiup angin.

Faktor Pemicu Berkembangnya Jamur Blas

Padi adalah inang utama M. grisea, tapi inang alternatifnya justru rerumputan. Patogennya dapat bertahan sampai satu tahun, bagian ini biasanya berkembang pada jerami sisa-sisa.

Menariknya fase penetrasi jamur blas memakan waktu 6-7 jam, sedangkan produksi spora barunya berkisar 4 hari. Ini tergolong cepat, apalagi jika tempat pertumbuhannya lembap.

Selain kelembapan, pemicu berkembangnya M. grisea adalah pemupukan yang nitrogen. Ini membuat jaringan daun lemah, sehingga memungkinkan spora blas menginfeksi secara optimal.

Penanaman dengan jarak tanam yang rapat serta pemupukan nitrogen yang begitu tinggi, mampu menciptakan iklim meso dan juga media tumbuh yang kondusif bagi jamur blas.

Karena itu, penting untuk memperhatikan varietas tumbuhan, musim tanam, pupuk, serta penggunaan fungisida yang tepat. Agar tidak salah, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Langkah Pengendalian Infeksi Jamur Blas

1. Pilih varietas tanaman unggulan

Memilih varietas unggul memang penting. Tidak hanya mutu panen, padi unggul biasanya memiliki pertumbuhan yang konsisten serta cukup kuat untuk menahan infeksi M. grisea.

2. Perhatikan Waktu Tanam

Berbeda wilayah tanaman, berbeda pula waktu penanamannya. Khusus varietas padi gogo, umumnya pakar menyarankan untuk menanam padi tersebut saat awal musim penghujan.

Penanaman di awal musim penghujan perlu dibantu dengan penyemprotan fungisida. Ini berguna untuk menekan pertumbuhan jamur blas, terutama saat malai dan bunga keluar.

3. Perhitungkan Jarak Tanam

Menurut studi, jarak tanam yang rapat dapat memicu perkembangan fungi M. grisea. Selain itu, penggunaan benih yang banyak turut merangsang penyebaran spora jamur tersebut.

4. Berikan Pupuk yang Sesuai

Untuk tanah PMK, dianjurkan menggunakan pupuk 60 – 90 kg N, 90 kg P2O5, 60 kg KCl per hektare. Untuk jenis lokal, sebaiknya pilih pupuk 45 kg N, 45 kg P2O5, 30 kg KCl per hektare.

Sebagai perlindungan ekstra, pemberian abu sekam yang mengandung silikat sebanyak 300 kg per hektare, dapat mengurangi kerusakan akibat infeksi jamur blas dari 90 % jadi 48 %.

5. Gunakan Cairan Fungisida

Hampir 30-40 % infeksi blas pada padi ditularkan melalui benih, sehingga memberikan cairan fungsida sistemik seperti 50 WP sebanyak 8 gram per kg pada benih sangat kita perlukan.

Jika infeksinya menyerang leher malai, gunakan semprotan fungisida berjenis Tricyclazole. Proses ini dapat Anda lakukan pada saat malai mulai tumbuh atau saat fase bunting.

Taksonomi Spesies Jamur Blas

Penulis : Yuhan al Khairi

Top