Macan Dahan, Predator Hutan yang Terancam Punah

Reading time: 2 menit
Macan Dahan
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan macan dahan ke daftar merah dengan status rentan punah. Foto: shutterstock.com

Dalam ekosistem hutan tropis Sumatera telah dikenal spesies kucing terbesar atau Panthera tigris sumatrae. Di samping satwa yang merupakan pemangsa di tingkat puncak ini, terdapat satu spesies kucing lain, yaitu macan dahan.

Macan dahan merupakan jenis kucing liar dengan ukuran tubuh sedang. Spesies ini berkerabat dekat dengan macan dahan asia (neofelis nebulosa) dan terdiri atas dua subjenis, yakni Neofelis diardi diardi (Sumatera) dan Neofelis diardi borneensis (Kalimantan).

Baca juga: Harimau Sumatera, Kucing Besar Penguasa Hutan Sumatera

Menurut jurnal ilmiah Media Konservasi (2016), sejak 2007 macan dahan atau clouded leopard dinyatakan memiliki dua spesies yang berbeda secara genetika. Keduanya adalah macan dahan yang tersebar di daratan utama Asia (Neofelis nebulosa Griffith, 1821) dan di Pulau Sunda besar seperti Indonesia (Neofelis diardi Cuvier, 1823) (ENS 2007; ScienceDaily 2007).

Mengutip jurnal JOM FMIPA (2014), selain terdapat di Sumatera, spesies macan dahan juga dapat ditemukan di Borneo yang sekarang sudah menjadi langka dan terancam punah (Hearn et al., 2008). Kucing ini tidak suka menampakkan diri (elusif) dan penampilannya mudah tersamarkan dengan lingkungan sekitarnya (kriptik) (Lekagul and McNeely, 1988).

Macan Dahan

Macan dahan berkerabat dekat dengan macan dahan asia (neofelis nebulosa). Foto: shutterstock.com

Secara morfologi, macan dahan dewasa memiliki ciri utama berat tubuh 15-30 kilogram dengan panjang sekitar 123-200 sentimeter. Pada umumnya, spesies ini memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan corak seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga.

Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang bergaris dan berbintik hitam. Hewan ini memakan berbagai jenis mamalia yang berukuran kecil hingga sedang, seperti monyet, bekantan, napu, kijang, rusa. Selain itu mereka juga memakan berbagai jenis reptil dan burung.

Baca juga: Burung Jalak Suren, Burung Pandai Bersuara Indah

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan macan dahan ke daftar merah dengan status rentan punah. Sementara pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 menetapkannya sebagai salah satu spesies fauna yang dilindungi negara. Macan dahan terancam punah akibat deforestasi dan fragmentasi hutan alam yang menjadi habitat utamanya (Rautner et al., 2005). Satwa ini juga terancam oleh perburuan dan konflik dengan manusia (Rabinowitz et al., 1987).

Macan dahan merupakan predator terbesar dan spesies kunci (keystone species) di Pulau Kalimantan. Oleh karena itu, keberadaannya sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem di seluruh kawasan hutan Kalimantan terutama bagi ekosistem esensial rawa gambut seperti Taman Nasional Sebangau (TNS) (Chiang et al., 2015).

Taksonomi Macan Dahan

Penulis: Sarah R. Megumi

Top