Pohon Joshua, Tanaman Sukulen yang Hidup Ribuan Tahun

Reading time: 3 menit
Tanaman ini mampu bertahan hidup di daerah gersang, Foto: Shutterstock

Meski disebut demikian, pohon joshua sebenarnya bukanlah sebuah pohon. Spesies ini tergolong sebagai tanaman sukulen tapi mempunyai batang yang sangat besar. Diperkirakan, ukuran flora bernama latin Yucca brevifolia itu bisa mencapai 15 meter lebih.

Spesies Y. brevifolia ahli gabungkan ke dalam famili Asparagaceae dan genus Yucca. Tumbuhan ini berasal dari wilayah barat daya Amerika Serikat, yang notabene-nya didominasi oleh padang gurun.

Sebagai tanaman sukulen, wajar saja apabila joshua mampu bertahan hidup di wilayah gersang. Mereka memiliki ukuran batang yang besar, sehingga mampu menampung cadangan air cukup banyak.

Menariknya, nama “joshua” diberikan oleh sekelompok mormon yang melintasi Gurun Mojave pada abad 19. Pohon itu seakan membimbing mereka menuju ke barat, mirip seperti kisah Joshua di dalam Alkitab.

Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Joshua

Pohon joshua bisa hidup hingga ribuan tahun berkat sistem perakaran yang kuat dan dalam. Namun flora ini tidak memiliki pola pertumbuhan tahunan, sehingga sulit untuk memperkirakan usia pasti mereka.

Sebelum bercabang, ukuran batang Y. brevifolia hanya berkisar 1–3 meter. Namun jika sudah membentuk seperti pohon, ukuran tanaman tersebut bisa mencapai 6–15 meter dengan perakaran 11 meter.

Daun pohon ini terlihat berwarna hijau tua, panjangnya antara 11–15 cm dengan lebar 7–15 mm. Bentuknya sendiri meruncing dengan sudut yang tajam, sedangkan tepiannya berwarna putih dan bergerigi.

Bagian bunga muncul dari bulan Februari sampai Maret, ukuran satu individunya hanya berkisar 4–7 cm. Namun jika dihitung dari malainya, tinggi bunga bisa mencapai 30–55 cm dengan lebar 30–38 cm.

Bunga-bunga ini dilindungi oleh tepal atau tenda bunga berwarna krem hingga hijau. Pohon tersebut juga mampu menghasilkan buah bercorak hijau kecokelatan, bentuknya elips dan mengandung banyak biji pipih.

Habitat dan Distribusi Pohon Joshua

Seperti yang telah disebutkan, pohon joshua merupakan tanaman asli dari barat daya Amerika Serikat. Kawasan tersebut meliputi Arizona, California, Nevada dan Utah, serta sebagian barat laut Meksiko.

Meski tergolong tanaman gurun, daerah pertumbuhan joshua terbilang luas. Mereka tumbuh pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (dpl), tetapi bisa pula kita temukan sampai 1.800 meter dpl.

Di habitat aslinya tanaman ini terbilang sangat penting. Mereka bahkan dikategorikan sebagai flora yang dilindungi, serta ditempat pada area penangkaran khusus yang disebut Joshua Tree National Park.

Meski begitu, ahli mulai mengkhawatirkan kelestarian dari spesies ini. Mereka sangat disangsikan mampu melawan perubahan iklim, yang sering kali membuat habitatnya rusak akibat kebakaran.

Pada Agustus 2020, lebih dari 1,3 juta pohon joshua mati akibat kebakaran hutan. Ini makin diperparah dengan tingginya pertumbuhan tanaman invasif, yang membuat resapan air semakin kompetitif.

Pertumbuhan dan Pemanfaatan Pohon Joshua

Curah hujan memengaruhi waktu pertumbuhan pohon joshua. Mereka juga memerlukan pembekuan musim dingin untuk berbiak, bahkan cabangnya sendiri tidak akan muncul apabila bunga belum mekar.

Proses penyerbukan sendiri dibantu oleh spesies serangga. Hewan ini membantu menyebarkan serbuk sari ke bunga-bunga. Di dalamnya mereka akan bertelur, lalu nantinya larva akan memakan biji bunga.

Hubungan simbiosis mutualisme semacam inilah yang dibutuhkan oleh Y. brevifolia. Tidak hanya penting bagi pertumbuhan bunga, proses ini juga membantu penyebaran benih pohon ke daerah-daerah yang baru.

Sebelum punah, spesies Nothrotheriops shastensis ialah salah satu agen penyebar bibit joshua. Sekarang eksistensinya digantikan oleh hewan lain, seperti ngengat yucca, beberapa spesies burung dan kadal.

Hewan-hewan ini memanfaatkan spesies Y. brevifolia sebagai tempat bernaung dan sumber makanan. Sedangkan manusia menggunakan daunnya untuk menenun, serta memanen bijinya sebagai makanan.

Taksonomi Spesies Yucca Brevifolia

Penulis : Yuhan al Khairi

Top