Pohon Pinus, Jenis Kayu Tropis yang Populer sampai Eropa

Reading time: 3 menit
pohon pinus
Pohon Pinus, Jenis Kayu Tropis yang Populer sampai Eropa. Foto: Shutterstock.

Masyarakat kerap menyamakan flora ini dengan cemara, selain itu pohon pinus merupakan salah satu jenis kayu tropis yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Tidak hanya satu, jenis-jenis dari tumbuhan ini juga tergolong sangat banyak. Meski begitu, hanya ada dua varian pinus yang bisa dengan mudah kita temui di pasaran, yakni Pinus radiata dan Pinus merkusii.

Dari kualitasnya, kedua flora ini memang termasuk unggul. Selain berbatang kuat, jenis kayu tersebut juga sangat cocok sebagai material pembuat perabotan, bangunan dan sebagainya.

Pinus sendiri termasuk dalam golongan Coniferous Evergreen, tumbuhan-tumbuhan dalam kelompok ini biasanya tumbuh berbentuk kerucut serta memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahunnya.

Oleh sebab itu, berkat morfologinya yang mirip banyak orang yang sulit membedakan antara pohon pinus dan cemara. Agar tidak salah, simak ulasan lengkap mengenai tumbuhan ini di bawah, ya!

Morfologi, Ciri-Ciri dan Habitat Pinus

Tanaman pinus adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang tergabung di dalam marga Pinus. Flora ini umumnya bersifat Monoceous (berumah satu) karena mempunyai organ jantan dan betina.

Menyelesik morfologinya, tanaman yang satu ini bisa kita bedakan dari bentuk batangnya yang silindris, lurus dalam tegakan rapat, serta memiliki alur yang dalam.

Cabang pohon tersebut membentuk putaran yang teratur, tingginya beragam, bisa tumbuh hingga 10-25 m, mempunyai daun berbentuk jarum dengan bunga stobiliti jantan dan betina.

Tajuk pohon pinus biasanya berwarna hijau muda, berbentuk limas pada waktu muda lalu melebar saat dewasa. Kayu dari pohon ini tergolong sebagai kayu ringan dengan bobot rerata 550-650 kg/m3.

Pada mulanya tanaman ini hanya tumbuh di daerah Eropa, Mediterania hingga sebagian daratan Asia.

Namun, seiring berjalannya waktu flora yang satu ini mulai menyebar ke kawasan Amerika Serikat, Kanada bagian timur dan barat, Meksiko bagian utara, Karibia dan Amerika Selatan (Araucaria).

Di habitatnya tersebut pinus dapat tumbuh di ketinggian antara 200-2.000 m di atas permukaan laut. Namun jika ingin pertumbuhannya semakin baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Pastikan tanah tempat tumbuhnya pinus cukup subur, sebab meski unsur hara yang flora ini perlukan cukup rendah, namun ia tetap memerlukan kesuburan tanah untuk berkembang biak;
  • Lahan tersebut memiliki unsur asam sedang antara PH 4,5-5,5;
  • Temperatur udara di wilayah pertumbuhan pohon berksiar 18-30 Celsius; dan
  • Faktor cuaca seperti bulan basah yang panjang antara 5-6 bulan, serta diselingi dengan bulan kering yang pendek yaknia 3-4 bulan.

Perlu diketahui, Indonesia sendiri memiliki satu spesies pinus asli yang bernama Pinus merkusii Jungh. et de Vriese atau Sumatran Pine. Pinus ini tumbuh di Sumatra, tepatnya di Sipirok, Tapanuli Selatan.

pohon pinus

Pinus sendiri termasuk dalam golongan Coniferous Evergreen, tumbuhan-tumbuhan dalam kelompok ini biasanya tumbuh berbentuk kerucut serta memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahunnya. Foto: Shutterstock.

Kegunaan dan Manfaat Pohon Pinus

Seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya, pohon pinus atau Tusam adalah jenis flora bernilai tinggi. Tumbuhan ini berpotensi untuk warga budidayakan, serta kembangbiakkan untuk beragam kebutuhan. Berikut beragam manfaat flora ini.

  • Manfaat Batang Pinus

Batang pinus bisa disadap karena mengandung getah yang berguna menghasilkan gondorukem dan terpentin. Gondorukem pun bisa kembali digunakan sebagai bahan pembentukan sabun resin dan cat.

Sedang, terpentin biasanya warga manfaatkan untuk industri pengharum atau parfum, obat-obatan serta disinfektan. Maka dari itu, batang pohon pinus sendiri biasanya terjual dengan harga cukup mahal.

  • Manfaat Olahan Kayu Tusam

Tentu saja, selain berbentuk batang olahan kayu dari pohon ini juga bisa masyarakat manfaatkan sebagai bahan kontruksi bangunan, bahan pembuatan korek api, hingga kertas serat rajang.

  • Manfaat Kulit dan Abu Pinus

Kulit pinus juga sangat bermanfaat, bagian ini kerap menjadi bahan bakar. Bahkan, abu dari kulit tersebut merupakan bahan campuran pupuk karena mengandung kalium yang tinggi.

  • Manfaat Hutan dan Budidaya Pinus

Hutan pinus sering masyarakat manfaatkan untuk rehabilitasi serta reboisasi lahan. Selain itu, budidaya pohon tusam sendiri kerap para pengrajin pilih sebagai bahan baku kerajinan tangan.

Ada banyak jenis kerajinan tangan yang berasal dari bagian pohon tersebut, seperti gantungan kunci, perabotan rumah tangga, hiasan serta pernak-pernik rumah tangga dan sebagainya.

Demikian pembahasan mengenai pohon pinus yang penting untuk Anda ketahui. Semoga artikel ini dapat membantu kita mengenal flora yang satu ini secara lebih dekat, ya!

Penulis: Yuhan Al Khairi

Editor: Ixora Devi

Top