Apel Bintang Afrika, Tumbuhan Tropis yang Kaya Manfaat

Reading time: 2 menit
Ekstrak kulit kayu dan buah Apel Afrika ini dipercaya menjadi obat diare dan penyembuh luka. Foto: Shutterstock

Meski disebut apel, buah dari pohon apel bintang Afrika sekilas mirip seperti jeruk. Kulitnya berwarna oranye kekuningan; punya cita rasa manis dan sedikit asam. Tidak cuma buahnya, berbagai bagian dari pohon ini juga bermanfaat bagi warga lokal.

African star apple mempunyai nama latin Chrysophyllum africanum. Spesies ini tergabung ke dalam genus Chrysophyllum dan famili Sapotaceae, sehingga berkerabat dengan C. albidum.

Bahkan, kedua spesies tersebut sama-sama dijuluki sebagai apel bintang Afrika. Penampilan keduanya memang cukup mirip, sehingga sering kali disamaratakan oleh masyarakat sekitar.

Spesies Chrysophyllum biasanya memiliki buah berwarna oranye dengan daun yang lonjong. Mereka bisa dijadikan sebagai tanaman peneduh, sebab dapat berbiak antara 10–30 meter.

Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Apel Bintang Afrika

Spesies C. africanum umumnya berkembang biak hingga setinggi 25 meter. Batangnya lurus dengan warna cokelat keabu-abuan sampai cokelat tua, yang mengandung getah keputihan.

Daunnya sendiri tergolong sederhana, muncul di ujung cabang dalam jumbai dengan ukuran tangkai 1,5–3,5 cm. Bagian atas daun tampak mulus, sedangkan bawahnya punya bulu lebat.

Selain itu, bagian bawah daun terlihat berkerut dengan warna cokelat pucat sampai cokelat kemerahan. Helaiannya berbentuk elips sampai lonjong, dengan panjang berkisar 15–35 cm.

Buah apel bintang Afrika membulat di bagian pangkal, tetapi meruncing di bagian ujungnya. Dengan bentuk yang elips, diameter buah mencapai 2,3–3 cm dengan panjang sekitar 7 cm.

Mirip seperti apel pada umumnya, terdapat lima biji elips pada daging buah tersebut. Bijinya berwarna cokelat mengilap, sedangkan daging buah tampak berwarna oranye dan berserat.

Habitat dan Distribusi Pohon Apel Bintang Afrika

Famili Chrysophyllum membawahi 70 jenis pohon. Mereka terdistribusi ke berbagai daerah; Amerika (45 spesies), Afrika (15 spesies), Madagaskar (10 spesies) dan Australia (2 spesies).

Secara umum, sebagian besar spesies Chrysophyllum menyebar ke daerah tropis. Hanya ada satu tumbuhan yang ditemukan di Amerika Selatan bagian utara, yakni spesies C. oliviforme.

Pohon apel bintang Afrika sendiri berkembang mulai dari kawasan Sierra Leone timur hingga ke Uganda. Di bagian selatan, flora ini bisa dijumpai mulai dari daerah Kongo sampai Angola.

Melansir berbagai sumber, jenis C. africanum berbiak di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian 1.400 meter. Habitatnya paling banyak pakar temukan di sekitar kawasan sungai.

Waktu berbuah dan pembungaan pohon mengikuti daerah asalnya. Di Ghana, pembungaan terjadi pada bulan April hingga Mei, sedangkan berbuah mulai dari Desember sampai Maret.

Kegunaan dan Manfaat Pohon Apel Bintang Afrika

Pohon apel bintang Afrika tergolong kaya manfaat. Kualitas kayunya disinyalir sangat tinggi, sehingga jamak diperjualbelikan sebagai kayu olahan, ukiran, cetakan dan material perabot.

Tidak cuma itu, jenis kayu ini juga cocok untuk kegiatan konstruksi rumah, pertukangan dan bantalan kereta api. Materialnya juga bermanfaat sebagai pembuat kertas dan badan kapal.

Buahnya bisa dimakan secara langsung atau diolah menjadi minuman dan makanan. Ekstrak kulit kayu dan buah dipercaya ampuh sebagai obat diare, mual-mual, serta penyembuh luka.

Biji buahnya bahkan dapat diolah menjadi minyak, serta jamak dikonsumsi oleh masyarakat. Bagian ini juga bermanfaat dalam kebutuhan industri, yakni sebagai bahkan pembuat sabun.

Menurut IUCN Red List, status konservasi C. africanum berada pada level least concern atau berisiko rendah. Meski populasinya banyak, pemanfaatan flora harus dilakukan secara bijak.

Taksonomi Spesies Chrysophyllum Africanum

Penulis : Yuhan al Khairi

Top