Pohon Quandong, Tumbuhan Parasit dengan Buah Berkhasiat

Reading time: 2 menit
Pohon ini berguna untuk keperluan kuliner, obat hingga industri. Foto: Shutterstock

Tumbuhan yang satu ini cukup populer di Australia. Populasinya ditemukan di daerah gurun, namun daunnya tampak selalu hijau dengan buah berwarna merah. Inilah pohon quandong, salah satu flora identitas Negeri Kanguru yang kaya manfaat.

Quandong memiliki nama ilmiah Santalum acuminatum. Spesiesnya pakar gabungkan dalam keluarga Santalaceae, sehingga masih berada pada satu rumpun dengan kelompok cendana.

Pohon cendana sendiri memiliki sifat parasit (hemiparasit) di awal kehidupannya. Tumbuhan ini menyerap air dan nutrisi anorganik dari akar tanaman lain untuk dapat berkembang biak.

Nyatanya, sifat tersebut juga dimiliki oleh kelompok quandong. Mereka “merampok” nutrisi penting dari tanaman sekitar karena akarnya tidak mampu mendukung pertumbuhan benih.

Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Quandong

Bentuk pohon quandong tampak seperti semak tinggi atau pohon kecil. Tinggi tumbuhan ini hanya berkisar 4–6 meter saja, dengan lebar mencapai 2–4 meter atau sekitar 6,6–13,1 kaki.

Kulit kayunya terlihat kasar berwarna abu-abu gelap. Bentuk daun umumnya ramping hingga bulat telur meruncing, serta berwarna hijau kekuningan pucat atau tampak seperti abu-abu.

Daun-daun ini tumbuh pada permukaan batang yang pendek, ukurannya berkisar 5–10 mm. Sedangkan ukuran daun sendiri mencapai 45 – 115 mm; tersusun berpasangan pada cabang.

Di bagian dalam tanaman terdapat bunga bercorak cokelat kekuningan, sedangkan di bagian luar bercorak hijau atau krem. Ukurannya sendiri 2–3 mm serta memiliki aroma yang harum.

Buah quandong yang terkenal akan panen setelah empat tahun ditanam. Bagian ini memiliki diameter 20–40 mm, bercorak hijau hingga merah dan di dalamnya tersimpan sejumlah biji.

Habitat dan Distribusi Pohon Quandong

Habitat pohon quandong terbilang cukup luas, mulai dari area sungai, granit, bukit berpasir, hingga dataran kerikil. Ini toleran terhadap kekeringan, suhu tinggi, serta tanah miskin hara.

Sebagai hemiparasit, bibit quandong dapat berkembang biak di bawah naungan inang. Flora ini tumbuh bercampur dengan tanaman lain, namun tidak merusak organisme di sekitarnya.

Secara umum, populasi S. acuminatum menyebar pada bagian selatan dan tengah Australia. Mereka mempunyai sifat endemik, sehingga tidak cocok bila diperjualbelikan ke negara lain.

Di Australia, tumbuhan berordo Santalales itu dibudidayakan secara luas. Inang yang dipakai ialah Melia azedarach atau pohon cedar putih, yang bisa “menularkan” senyawa insektisida.

Senyawa ini memang penting bagi pertumbuhan quandong. Mereka sangat rentan terhadap penyakit dan hama, jadi diperlukan senyawa khusus yang bisa meningkatkan daya tahannya.

Kegunaan dan Manfaat Pohon Quandong

Pohon quandong berguna untuk beragam keperluan mulai dari kuliner, obat hingga industri. Buahnya bahkan menjadi komoditas utama bagi petani lokal, khususnya di selatan Australia.

Melansir berbagai sumber, buah quandong mempunyai rasa manis, gurih serta sedikit asam. Tekstur dagingnya mirip buah persik, sehingga beberapa orang menjulukinya “persik gurun.”

Dari kandungannya, buah satu ini tergolong kaya vitamin C serta memiliki antioksidan tinggi. Inti bijinya mengandung minyak kompleks, sedangkan ekstrak kayu diolah sebagai obat luka.

Tidak cuma itu, kayunya ini juga dapat kita manfaatkan sebagai kayu bakar. Bahkan dengan karakteristiknya yang keras, kayu quandong berguna untuk pembuatan furnitur dan kabinet.

Daya tahan furnitur dari kayu quandong tidak perlu diragukan lagi. Meskipun tidak memiliki sifat aromatik seperti cendawa lainnya, material ini terbilang cukup kokoh dan tahan rayap.

Taksonomi Santalum Acuminatum

Penulis : Yuhan al Khairi

Top